Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Penjelasan Kenapa Masa Karantina Corona Harus Dilakukan 14 Hari

Kompas.com - 06/04/2020, 14:25 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk mencegah penyebaran virus corona, upaya karantina 14 hari diwajibkan bagi seseorang yang pernah melakukan kontak dekat atau berada dalam satu lingkungan dengan pasien positif corona.

Karantina 14 juga diwajibkan bagi siapa pun yang datang dari negara atau daerah dengan kasus virus corona, meski memiliki kondisi kesehatan yang baik.

Namun, tak banyak orang mengetahui mengapa masa karantina harus dilakukan dalam waktu 14 hari. Waktu 14 hari itu sebenarnya berkaitan dengan bagaimana virus menyerang sel dan bereplikasi.

Waktu virus untuk mereplikasi

Dilansir dari NPR, setelah menginfeksi seseorang, virus memerlukan beberapa waktu untuk mereplikasi atau menggandakan dirinya dan kemudian membuat penderita menyebarkannya melalui beberapa cara, seperti batuk atau bersin.

Inilah yang disebut masa inkubasi, yaitu masa ketika penderita pertama kali terinfeksi dan mulai menyebarkan virus, sebelum mengalami gejala.

"Masa inkubasi bervariasi dari virus ke virus dan kadang-kadang dari orang ke orang," kata Rachel Graham, Ahli Virologi di Global Gillings University of North Carolina.

Baca juga: Kematian di Rumah, Korban Tak Terduga dari Krisis Virus Corona di Italia

Untuk virus corona, para peneliti telah menemukan bahwa periode inkubasinya sekitar lima hari.

Sementara itu, sekitar 97 persen dari orang yang terinfeksi dan menunjukkan gejala dalam 11 hingga 12 hari, sementara sekitar 99 persen dalam 14 hari.

Karena itu, Graham menyebut bahwa masa karantina 14 hari sebagai margin aman untuk memastikan bahwa seseorang tidak mengembangkan infeksi yang bisa menyebar ke orang lain.

Dibandingan SARS dan MERS

Dibandingkan dengan dua virus yang sama, yaitu SARS dan MERS, periode inkubasi Covid-19 sedikit lebih pendek dengan rata-rata penderita mengalami gejala dalam 10 hari.

Pada periode ini, gejala klinis virus corona Covid-19 yang tampak menyerupai flu pada umumnya, seperti demam, batuk kering, dan sesak napas.

Namun, ada sebuah pertanyaan besar yang membuat rekomendasi periode karantina ini lebih rumit, yaitu berkaitan dengan orang yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.

Terlebih lagi masih banyak negara belum melakukan pengujian Covid-19 secara luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com