KOMPAS.com - Jangan panik. Berpikir positif. Jaga kondisi tubuh. Setidaknya, inilah sejumlah hal yang ditekankan mereka yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
Mereka melalui hari-hari yang berat, emosi yang campur aduk, tetapi ada yang berhasil melewatinya. Dan, sembuh.
Dari cerita mereka yang beragam, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai gejala yang dirasakan, perjuangan mereka melawan virus, hingga cara penyembuhannya.
Setiap pasien membawa cerita yang berbeda.
Berikut testimoni sejumlah pasien psotif Covid-19, dirangkum dari berbagai berita Kompas.com:
Kim Seung-hwan, seorang pemilik restoran berusia 47 tahun, pada pertengahan Februari 2020 merasakan sakit kepala setelah bekerja hingga akhirnya demam.
Ia pun pergi ke dokter dan mendapatkan obat. Namun, rasa sakitnya tidak kunjung sembuh, justru semakin memburuk.
Saat tubuhnya agak membaik, ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit yang lebih besar.
Karena menunjukkan gejala seperti pneumonia, Kim dikarantina di sebuah ruangan dengan tekanan negatif yang kedap udara.
Baca juga: Kisah Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
Kim dan sejumlah pasien lainnya di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara terbukti positif virus corona.
Kim merasakan panas luar biasa di atas tempat tidurnya. Suhu tubuhnya melonjak di atas 100 derajat Fahrenheit atau di atas 37,7 derajat celcius.
Dokter di rumah sakit memberinya antibiotik, obat-obatan lain, dan cairan intravena.
Selama empat hari dalam perawatan, tepatnya pada 21 Februari 2020, dokter menginformasikan bahwa paru-parunya telah kembali normal.
Lalu, tiga hari setelahnya, hasil tes Kim dinyatakan negatif. Demikian juga pada hari berikutnya.