Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Herd Immunity dan Mengapa Berisiko Tinggi?

Kompas.com - 04/04/2020, 15:33 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah virus corona telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia.

Saat ini, banyak negara tengah berlomba untuk membuat obat dan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus yang pertama kali menyebar di kota Wuhan, China tersebut.

Sejumlah opsi pun dilakukan, dan muncul memanfaatkan herd immunity untuk menghentikan penyebaran pandemi virus corona.

Herd Immunity atau kekebalan kelompok mulai diperbincangkan sebagai salah satu solusi menghentikan penyebaran virus corona pada Maret lalu.

Pemerintah Inggris sempat mengeluarkan pernyataan akan menggunakan strategi itu, meskipun setelahnya mereka meralatnya dan mengatakan hal itu bukanlah strategi pemerintah.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Jadi apa itu herd immunity?

Dilansir dari Aljazeera (20/3/2020), herd immunity mengacu pada situasi di mana cukup banyak orang dalam suatu populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Kekebalan tersebut bisa berasal dari vaksinasi atau dari orang yang menderita penyakit tersebut.

Seberapa banyak orang yang dibutuhkan untuk menciptakan kondisi tersebut tergantung pada seberapa menularnya patogen tersebut.

Baca juga: Capai 1 Juta Kasus, Bagaimana Virus Corona Menyebar ke Seluruh Dunia?

Dilansir Business Insider (20/3/2020), untuk membatasi penyebaran campak misalnya, para ahli memperkirakan 93-95 persen dari populasi perlu kebal. Campak lebih menular daripada virus corona baru atau Covid-19.

Para ahli memerkirakan untuk menghentikan penyebaran virus corona sebanyak 40-70 persen dari populasi perlu kebal.

Sementara itu herd immunity juga bisa dihentikan dengan vaksinasi. Sayangnya saat ini belum tersedia vaksin untuk virus corona.

Para ahli memperkirakan dibutuhkan sekitar 18 bulan untuk mengembangkan vaksin virus corona.

Ini juga dapat dicapai secara alami karena ketika orang terinfeksi lalu pulih, dia akan kebal terhadap infeksi. Ini berfungsi jika kemungkinan infeksi ulang rendah atau idealnya nol.

Di China tengah diteliti seberapa banyak orang terinfeksi ulang. Beberapa menunjukkan bahwa ada orang-orang yang bisa terinfeksi lagi setelah mereka sembuh.

Ahli biostatistik di University of Florida spesialis penyakit menular Natalie Dean mengatakan satu-satunya cara aman mendapatkan herd immunity adalah dengan vaksin. Sementara itu cara lain di atas terlalu berisiko.

Baca juga: Saat Virus Corona Renggut Nyawa Satu Keluarga di Italia...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com