Para peneliti juga menguji 21 orang yang melakukan kontak dekat dengan 38 pasien yang terinfeksi Covid-19 lagi.
Hasilnya, 21 orang tersebut dikonfirmasi tidak terinfeksi virus corona.
Terlepas dari temuan mereka, para peneliti menyebutkan adanya perbedaan hasil dengan alat uji yang berbeda.
Meski demikian, para peneliti juga tidak mengesampingkan kemungkinan orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 dapat menjadi pembawa virus.
Baca juga: Pilih Berikan Respiratornya ke Pasien Muda Covid-19, Pastor Ini Meninggal karena Penyakit yang Sama
Mereka menemukan, 18 dari 24 pasien yang menghasilkan uji negatif dengan alat uji komersial yang ada (RT-PCR), menunjukkan hasil positif setelah diuji dengan alat tes yang lebih "sensitif".
Kepala Divisi Ilmu Laboratorium Kesehatan Publik di University of Hong Kong Profesor Leo Poon Lit-man mengatakan, meskipun tes RT-PCR secara umum dapat dipercaya, tetapi ada kemungkinan perbedaan dengan hasil yang mereka peroleh.
"Jika Anda melakukan serangkaian tes pada orang yang keluar dari rumah sakit, sebagian besar akan menunjukkan hasil negatif karena jumlah virus pada sampel rendah. Hasilnya dapat menjadi positif setelah dilakukan beberapa tes," kata Poon.
Menurut Poon, meskipun beberapa penelitian menduga bahwa virus pada pasien yang diuji positif untuk kedua kalinya tidak lagi menular, para ahli perlu memikirkan bagaimana kasus-kasus seperti itu ditangani.
Baca juga: Pasien Muda Ceritakan Gejala Saat Positif Corona: Demam, Pilek hingga Kehilangan Indera Penciuman
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.