Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Akan Uji Coba Vaksin BCG untuk Lindungi Pekerja Medis dari Infeksi Virus Corona

Kompas.com - 02/04/2020, 13:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Menurut dia, vaksin BCG mengaktifkan kekebalan bawaan. Hal ini akan membuat proses respons terhadap penyakit lebih cepat.

Profesor Curtis juga mengatakan, BCG selama ini diketahui memiliki sedikit efek samping maupun risiko medis.

Yang paling signifikan adalah bekas luka kecil di lengan atas yang menjadi tempat vaksin disuntikkan.

Menurut dia, vaksin BCG juga tak akan menghalangi manfaat obat anti-virus lain yang sedang diuji coba untuk mengobati Covid-19.

Baca juga: Berikut 14 Vaksin Virus Corona yang Memasuki Tahap Uji Coba

Uji coba di Belanda, Inggris, dan Yunani

Sementara itu, melansir Forbes, sebuah studi yang sama dengan skala besar juga tegah direncanakan.

Studi ini melibatkan pasien yang lebih tua dan petugas kesehatan di beberapa rumah sakit di Belanda, Inggris, dan Yunani.

Vaksin VPN1002 yang dikembangkan oleh ilmuwan Institut Max Planck yang dibuat berdasarkan vaksin BCG juga akan segera diuji coba di Jerman.

VPM1002 terbukti melindugi saluran pernapasan tikus dari infeksi virus.

"Sudah ada sejarah panjang tentang laporan BCG yang menghasilkan serangkaian respons kekebalan yang bermanfaat. Misalnya, sebuah penelitian di Guinea-Bissau menemukan bahwa anak-anak yang divaksinasi dengan BCG diamati memiliki penurunan 50 persen dalam keseluruhan kematian. Hal ini dikaitkan dengan efek vaksin pada pengurangan infeksi pernapasan dan sepsis," kata Dr. Gonzalo Otazu dari Institut Teknologi New York, Fakultas Kedokteran Osteopatik.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: 4 Perusahaan AS Siapkan Vaksin Corona

Meski demikian, tinjauan WHO tahun 2014, menyebutkan, kemampuan BCG dalam mengurangi kematian secara keseluruhan memiliki kepercayaan yang sangat rendah.

Akan tetapi, para peneliti tetap berharap bahwa BCG bisa menjadi jembatan yang mampu menekan dampak keseluruhan pandemi hingga ada vaksin yang siap digunakan.

Otazu juga telah bekerja sama dengan para peneliti lain untuk melihat kemungkinan korelasi antara kebijakan vaksinasi BCG nasional dengan dampak Covid-19 dalam suatu negara.

"Kami menemukan bahwa ada pengurangan jumlah kematian yang dikaitkan dengan Covid-19 per juta penduduk di negara-negara yang memiliki vaksinasi BCG universal (biasanya saat lahir) dibandingkan dengan negara-negara yang tidak pernah membuat kebijakan seperti itu," kata dia.

Dari pengamatan yang ia lakukan, semakin awal penetapan kebijakan tersebut, menghasilkan pengurangan angka kematian.

Hasil tersebut juga menunjukkan kekonsistenan dengan perlindungan populasi lansia yang lebih parah terkena dampak Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com