Terkait dengan penggunaan bilik disinfektan, Joddy menambahkan aman tidaknya penggunaan bilik disinfektan tergantung pada 3 hal:
"Kalau kita bicara tentang bilik disinfektan, maka ada dua hal yang perlu diedukasi kepada masyarakat. Pertama adalah desain bilik disinfektannya itu sendiri dan cairan disinfektannya yang digunakan," kata dia.
Baca juga: Jadi Pandemi Global, Kenali 3 Gejala Awal Covid-19
Joddy melanjutkan, fungsi dari bilik disinfektan adalah untuk sterilisasi.
Sementara itu bagian-bagian yang perlu disterilisasi adalah setiap permukaan benda, misalnya pada APD, gagang pintu, keran air, ponsel, toilet, saklar lampu, wastefel dan lain sebagainya.
"Untuk penyemprotan cairan disinfektan secara langsung ke permukaan tubuh memang menyimpan risiko bila sering kontak dengan cairan disinfektan," kata Joddy.
Jika masyarakat sudah terlanjur membuat bilik disinfektan, dia menyarankan untuk tidak lama-lama saat penyemprotannya.
"Saran dari saya adalah pastikan bahwa kontak antara cairan disinfektan dengan permukaan tubuh sesingkat mungkin dan setelahnya dapat dibilas dengan air mengalir," kata dia.
Sementara itu untuk desain bilik disinfektannya sebaiknya diubah menjadi walk through chamber.
Baca juga: Tanya Jawab Seputar Covid-19 pada Kehamilan, Melahirkan, dan Menyusui
Walk through chamber berbentuk seperti lorong uap, sehingga orang bisa didisinfeksi sambil berjalan melewatinya.
Dia menambahkan, sejauh pengamatannya di masyarakat atau di kantor, bilik disinfektan yang ada masih menggunakan sistem tertutup.
Sehingga waktu kontak antara permukaan tubuh dan cairan disinfektannya juga agak lama.
Dikhawatirkan dengan sistem tersebut, ada sebagian kabut cairan disinfektan yang terhirup ke dalam sistem pernapasan.
Sementara itu, pada sistem walk through chamber dibuat dengan memperhitungkan waktu kontak cairan disinfektan dengan jumlah langkah.
Baca juga: Potret Penanganan Virus Corona di Indonesia...
Hal itu berdasarkan hasil uji laju antimikroba dari sodium hipoklorit yang dapat mematikan mikroba patogen dalam 10 detik.
Dia menyarankan untuk tidak terlalu sering menggunakan cairan disinfektan.
Itu karena di tubuh manusia atau pun di permukaan tubuh terdapat mikroba-mikroba serta enzim-enzim baik yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.