Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Dikenal Antisipasi Covid-19 dengan Bilik Disinfektan, Apa Bahannya?

Kompas.com - 31/03/2020, 14:38 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu langkah yang di ambil Vietnam dalam upaya menekan penyebaran virus corona yakni dengan memasang bilik-bilik desinfektan di beberapa tempat.

Bahkan pada Jumat (20/03/2020), negara ini meluncurkan tiga ruang bilik desinfektan yang diklaim dapat membersihkan seluruh tubuh dalam waktu setengah menit.

Vietnam sendiri menciptakan sistem desinfektannya pada awal Februari lalu.

Lantas apa bahan yang mereka gunakan?

Baca juga: Pandemi Covid-19, Bawaslu Tangsel Tunda Tahapan Pilkada 2020

Terdiri dari bilik basah dan kering

Melansir dari Vietnam News, bilik desinfektan tubuh yang digunakan di Vietnam dirancang dan diproduksi oleh Institute of Occupational Health and Environment bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Hanoi.

Sistem dalam ruang sterilisasi ini terdiri dari dua bagian.

Satu ruang semprot untuk air elektrolis dan bagian lainnya mengarahkan panas dan ozon ke tubuh seseorang.

Alat ini dibuat dengan mengelektrolisis air ledeng biasa yang mengandung natrium klorida terlarut.

Menurut Assoc. Doan Ngoc Hai - Direktur VAST, sistem ini dirancang berdasarkan prinsip penggunaan larutan garam terionisasi (Anolyte) dalam bentuk kabut yang menyemprot seluruh tubuh yang diharapkan mampu dengan cepat mendesinfeksi permukaan tubuh.

Baca juga: Arak Bali Akan Dimanfaatkan Jadi Disinfektan dan Hand Sanitizer

Solusi antiseptik ion garam ini disebut dapat membantu menghindari iritasi kulit dan bahkan diklaim dapat mensterilkan hidung serta tenggorokan pengguna selama proses inhalasi tanpa menyebabkan kesulitan bernafas.

Komponen utama bilik adalah penyemprot kabut 360 derajat, dikombinasikan dengan sensor inframerah yang dipasang di dalam bilik yang secara otomatis akan menyemprotkan cairan disinfeksi begitu seseorang masuk.

Ruang kering menggunakan panas dan ozon pada tingkat yang diizinkan untuk memastikan keamanan orang yang didesinfeksi.

Butuh sekitar 30 detik untuk setiap putaran tahap desinfeksi.

Setiap ruang berukuran satu meter dan dua meter serta dapat dipindah-pindahkan.

 Baca juga: Dikarantina di Wisma Atlet, Andrea Dian Berbagi Kiat Jaga Imunitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com