Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Lockdown, Pemerintah Sediakan Internet Gratis dan Diskon Pembayaran Listrik

Kompas.com - 29/03/2020, 12:15 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia telah mengumumkan paket stimulus ekonomi sebesar 250 miliar ringgit atau sekitar Rp 925,4 triliun untuk membantu negara pulih dari dampak wabah Covid-19

Jumlah dana yang dialokasikan ini adalah sekitar 17 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) negara.

Melansi Business Insider, pada Jumat (27/3/2020), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakanan, paket stimulus ekonomi yang disebut Prihatin Rakyat ini akan mencakup 128 miliar ringgit untuk melindungi kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan laporan New Straits Times (NST), 100 miliar ringgit akan dialokasikan untuk mendukung bisnis. Sementara, 2 miliar ringgit telah dialokasikan untuk menguatkan perekonomian.

Sisanya, yaitu 20 miliar ringgit telah diumumkan sebelumnya pada 27 Februari lalu. 

"Terlepas dari apakah anda seorang nelayan di Kukup, Johor, atau petani kecil di Jeli, Kelantan, atau pedagang pasar malam di Kuala Lumpur, berdagang di Pasar Tamu di Kundasang, tidak akan ada yang ditinggalkan," kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin sebagaimana dikutip Business Insider.

Baca juga: Ini 5 Penelitian yang Memberikan Harapan dalam Melawan Corona

Internet gratis selama lockdown

Di antara dana yang akan digelontorkan oleh Pemerintah Malaysia, termasuk di dalamnya penyediaan internet gratis yang menghabiskan dana sekitar 600 juta ringgit atau Rp 2,22 triliun dari 1 April hingga perintah pengendalian pergerakan atau lockdown selesai.

Sementara, 400 juta ringgit akan digunakan untuk meningkatkan jangkauan dan kemampuan telekomunikasi.

Selain itu, dialokasikan pula dana sebesar 100 juta ringgit untuk penyimpanan makanan, infrastruktur distribusi, dan program integrasi panen.

Pengemudi mobil sewaan atau driver online juga akan diberikan bantuan satu kali sebanyak 500 ringgit atau sekitar Rp 1,85 juta. 

Kementerian Kesehatan memperoleh alokasi yang cukup besar, yaitu sebanyak 500 juta ringgit dan tunjangan khusus bagi petugas kesehatan yang akan dinaikkan dari 400 ringgit menjadi 600 ringgit mulai 1 April hingga pandemi berakhir.

Baca juga: Wabah Covid-19, Trump Batalkan Lockdown Kota New York

Begitu pula dengan personil polisi dan petugas imigrasi yang akan mendapatkan tunjangan khusus sebesar 200 ringgit sebulan. 

Sementara, rumah tangga yang berpenghasilan kurang dari 4.000 ringgit akan diberikan bantuan sebesar 1.600 ringgit dalam dua tahapan. 

Skema Bantuan Kepedulian Nasional akan memberikan mereka yang ada di kelompok B40 dan M40 pembayaran tunai total sebesar 10 juta ringgit.

Pelajar institusi pendidikan tinggi yang terdampak juga akan menerima bantuan satu kali sebesar 200 ringgit.

Baca juga: Pandemi Corona, Presiden Atalanta: Bergamo Tak Akan Menyerah!

Diskon pembayaran listrik 6 bulan 

Langkah-langkah lain yang dilakukan juga termasuk diskon untuk pembayaran listrik selama enam bulan, sewa di perumahan umum, hingga pembayaran untuk para pensiunan. 

Sebelumnya, lockdown di Malaysia telah diperpanjang melalui pengumuman yang disampaikan pada Rabu (25/3/2020) lalu. 

Awalnya, pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown hingga 31 Maret. Namun, saat ini lockdown diperpanjang hingga 14 April mendatang. 

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengungkapkan, perpanjangan ini diperlukan guna meratakan kurva infeksi dan mencegah penyebaran virus corona Covid-19 lebih luas di wilayah negaranya. 

Baca juga: Cerita Mobil Klasik Raffi Ahmad, Viral hingga Dilelang untuk Donasi Atasi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com