Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Yakinlah, Masyarakat Tangguh Bisa Kalahkan Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan menempatkan tetangga sebagai prioritas untuk membangun ketangguhan masyarakat, langkah yang dianjurkan adalah dengan saling mengenal tetangga, membuat rencana bersama dalam menanggulangi bencana, dan selalu siap dalam mengatasi bencana.

Sebagai contoh, kelompok ketetanggaan (baik tingkat RW atau RT) telah memiliki sarana berkomunikasi (salah satunya grup WhatsApp) dengan tujuan saling menguatkan dan memberikan bantuan (communication and information).

Dalam perspektif ketangguhan masyarakat, peningkatan keterlibatan masyarakat atau komunitas (community involment) untuk kesiapsiagaan juga bisa menjadi landasan untuk mengatasi masalah keamanan publik di lingkungan tersebut.

Kegiatan kolaboratif ini secara bersamaan memperkuat ikatan sosial masyarakat (social cohesion) dan meningkatkan dialog dan kepercayaan dengan lembaga publik.

Keuntungan dari adanya ketangguhan masyarakat yang kuat adalah terciptanya keseimbangan kembali setelah terjadinya bencana dan tanggapan yang efektif serta dapat memperkuat strategi-strategi pemilihan keadaan dengan lebih baik.

Pada umumnya yang terlintas dalam pemikiran seseorang jika muncul suatu wabah adalah kehadiran tim kesehatan yang terlatih yang segera memberikan pertolongan.

Namun, pada kenyataannya peran tetangga jauh lebih penting dalam menghadapi situasi yang kacau akibat wabah. Tetangga akan lebih cepat memberikan pertolongan.

Mereka lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan warga sekitar. Dalam lingkup yang lebih kecil, ikatan keluarga merupakan pusat ketahanan dalam menghadapi wabah. Kerabat terdekat biasanya berfungsi sebagai yang pertama memberikan bantuan.

Kehadiran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan para pemimpin baik di tingkat pusat dan daerah (leadership) sangatlah penting dalam menghadapi "bencana si Covi" ini.

Kepemimpinan yang solid sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi dan dan pengarahan agar masyarakat tidak panik.

Keyakinan kolektif (collective efficacy) mengacu pada keyakinan masyarakat dalam kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Hasilnya, anggota masyarakat bersedia untuk saling memperhatikan dan mengintervensi anggota masyarakat bila perlu. Masyarakat memiliki keyakinan bahwa wabah "si Covi" dapat diatasi dan dilalui bersama.

Kekuatan keluarga, komunitas, organisasi, lembaga sosial, atau negara sebagian terletak pada rasa keyakinan (efikasi) kolektif orang-orang bahwa mereka dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dan meningkatkan kehidupan mereka melalui upaya terpadu.

Tentunya semua berharap wabah ini segera berakhir. Keyakinan bersama yang kuat bahwa wabah ini akan sirna bukanlah tanpa alasan. Segala daya upaya seluruh lapisan masyarakat yang telah dilakukan.

Usaha ini mampu mewujudkan ketangguhan masyarakat. Ketangguhan masyarakat sangatlah mendesak untuk segera diwujudkan dan tetap harus terpelihara.

Semua pihak sesuai dengan posisi dan fungsinya harus berkontribusi mewujudkan masyarakat yang tangguh.

Pasti kita semua tidak ingin bangsa yang besar ini menjadi lemah dan tidak berdaya akibat ulah makhluk yang lebih kecil dari sehelai rambut.

Dr Fransisca Iriani R Dewi, MSi
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com