KOMPAS.com - Para dokter, perawat, sopir pengiriman obat dan pekerja garis depan dalam memerangi virus corona di India harus mengalami perlakukan tidak menyenangkan.
Beberapa disebutkan telah diserang dan diusir dari rumahnya oleh penduduk di India yang panik akan tertular virus corona.
Beberapa raksasa e-commerce bahkan menghentikan pengiriman sebagian barangnya karena pelecehan yang diterima oleh stafnya dari warga.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, perlakuan buruk yang diterima pekerja rumah sakit telah menjadi masalah besar di negaranya.
Laporan serangan dan pelecehan petugas datang dari seluruh wilayah India dan mengalami peningkatan sejak berlakunya lockdown di negara itu.
Ditolak pulang
Dalam sebuah kasus, polisi India dituduh memukuli seorang sopir yang membawa obat-obatan.
Semenetara seorang dokter di Kota Surat, Sanjibani Panigrahi menggambarkan bagaimana dia ditolak ketika kembali ke rumah setelah seharian di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
Menurut dokter itu, tetangga memblokirnya di pintu masuk gedung apartemennya dan mengancam jika dia tetap terus bekerja.
"Mereka adalah orang yang sering berinteraksi dengan saya. Setiap kali mereka menghadapi masalah, saya telah membantu mereka," kata dokter laki-laki berusia 36 tahun itu kepada AFP.
"Ada rasa takut di antara orang-orang. Aku mengerti. Tapi sepertinya aku tiba-tiba menjadi korban," sambungnya.
Minggu ini, para dokter di semua Institusi Kedokteran India meminta bantuan pemerintah setelah petugas kesehatan diusir dari rumah dan ditolak oleh penduduk yang panik.
"Banyak dokter terdampar di jalanan dengan semua barang bawaan mereka," kata surat itu.
Perdana menteri turun tangan
Menanggapi kondisi itu, PM Modi pun meminta warganya agar berhenti memperlakukan pekerja medis sebagai paria (orang hina).