Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Selatan Berlakukan Lockdown Selama 3 Minggu karena Wabah Virus Corona

Kompas.com - 26/03/2020, 09:51 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Afrika Selatan memberlakukan penguncian atau lockdown wilayahnya selama tiga minggu akibat wabah virus corona SARS-CoV2.

Pengumuman lockdown Afrika Selatan disampaikan oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Senin (23/3/2020).

Negara dengan penduduk 57 juta jiwa tersebut meminta warganya untuk tetap tinggal di rumah.

Melansir CNN, penguncian wilayah berlaku mulai hari ini, Kamis (26/3/2020), hingga 21 hari ke depan.

Ramaphosa mendesak peningkatan kewaspadaan terhadap virus ini.

"Tindakan segera, cepat dan luar biasa diperlukan jika kita ingin menghindari korban manusia dari virus ini," kata dia.

Menurut Ramaphosa, jika tak segera dilakukan tindakan secara cepat, bisa muncul kemungkinan adanya bencana dalam yang sangat besar.

Dalam sepekan sejak negara tersebut mengumumkan bencana nasional, jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat enam kali lipat.

Data yang dihimpun dari worldometers, saat ini Afrika Selatan melaporkan adanya 709 kasus positif Covid-19 di negaranya, dengan 155 kasus baru.

Dari total itu, sebanyak 12 pasien dinyatakan pulih dan sejauh ini belum ada kasus kematian.

Dari 54 negara di Benua Afrika, 43 negara saat ini melaporkan adanya kasus positif virus corona, dengan total 2.046 kasus.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia: Dikonfirmasi 198 Negara, 467.520 Orang Terinfeksi, 113.808 Sembuh

Presiden baru Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, ketika memberikan pidato kenegaraan pertama Jumat (16/2/2018).AP/Ruvan Boshoff Presiden baru Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, ketika memberikan pidato kenegaraan pertama Jumat (16/2/2018).
Ramaphosa menyadari bahwa keputusan lockdown ini akan berpengaruh terhadap sektor ekonomi.

Meski demikian, menurut dia, pengaruh ini tidak akan lebih besar daripada tidak mengambil tindakan dalam upaya pencegahan penyebaran virus yang lebih lanjut.

"Tindakan yang kami ambil sekarang akan memiliki biaya ekonomi yang berkelanjutan," ujar dia.

"Tetapi kami yakin bahwa biaya untuk bertindak saat ini akan jauh lebih besar," lanjut Ramaphosa.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala

Tindakan pembatasan

Di bawah kebijakan penguncian ini, warga tidak akan diizinkan meninggalkan rumah kecuali untuk beberapa kepentingan seperti membeli makanan, pasokan medis, mengumpulkan dana bantuan sosial, atau mencari perawatan medis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com