Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Arizona Meninggal Setelah Meminum Chloroquine untuk Obati Virus Corona

Kompas.com - 24/03/2020, 15:29 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Seorang pria berusia 60-an tahun di daerah Phoenix meninggal setelah meminum chloroquine fosfat untuk mengobati sendiri virus corona.

Sementara, istrinya dalam perawatan kritis setelah melakukan hal yang sama. Hal itu menurut jaringan rumah sakit Banner Health, seperti dilansir dari CNN (24/3/2020).

Banner Health, yang berbasis di Arizona, tidak memberikan perincian tentang bagaimana pasangan itu, memperoleh chloroquine atau rumah sakit Banner mana yang merawat mereka.

Namun, menurut pernyataan itu, dalam waktu tiga puluh menit setelah dicerna, pasangan itu mengalami efek langsung yang memerlukan penanganan ke rumah sakit Kesehatan Banner terdekat.

Baca juga: Kasus Penyebaran Hoaks soal Virus Corona Bertambah

Pengobatan untuk Covid-19

Chloroquine telah disebut-sebut oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai pengobatan yang mungkin untuk Covid-19.

Trump menyebut chloroquine, dan hydroxychloroquine dapat menjadi pengobatan potensial dalam pertarungan melawan Covid-19.

"HYDROXYCHLOROQUINE & AZITHROMYCIN, secara bersama-sama, memiliki peluang nyata untuk menjadi salah satu pengubah permainan terbesar dalam sejarah kedokteran," kata Trump dalam twit-nya pada Sabtu (21/3/2020).

Chloroquine disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati malaria, lupus dan rheumatoid arthritis.

Tetapi, FDA belum menyetujui untuk mengobati virus corona.

Pakar Banner Health menekankan bahwa obat  dan produk lain yang tidak tepat lainnya tidak boleh digunakan untuk mengobati atau mencegah virus corona. 

"Mengingat ketidakpastian seputar Covid-19, kami memahami bahwa orang-orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini," kata Dr. Daniel Brooks, Direktur Medis Banner Poison and Drug Information dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Beberapa Tips agar Tidak Stres Saat Pandemi Virus Corona

Dia juga tidak menyarankan masyarakat untuk melakukan pengobatan sendiri jika terinfeksi Covid-19. 

Beberapa penelitian awal menunjukkan obat itu bisa bermanfaat melawan virus. Namun, komentar Trump telah mendorong para pejabat kesehatan untuk memperingatkan bahwa diperlukan studi lebih lanjut. 

Pakar Penyakit Menular, Anthony Fauci, mengatakan obat itu mungkin efektif melawan virus corona yang baru.

Namun, dia mengatakan kepada CBS pada Minggu (22/3/2020) bahwa Trump telah mendengar tentang efektivitas kombinasi hydroxy-chloroquine dan azithromycin dari laporan anekdotal.

"Saya mengatakan saya tidak setuju dengan fakta secara anekdot bahwa mereka mungkin bekerja. Tetapi tugas saya adalah membuktikan secara definitif dari sudut pandang ilmiah bahwa mereka berhasil," kata Fauci, yang bertugas di gugus tugas virus corona Gedung Putih. 

Baca juga: Presiden Jokowi Beberkan Potensi Dampak Corona ke Beberapa Profesi

Overdosis chloroquine di Nigeria

Di Nigeria, pejabat kesehatan mengeluarkan peringatan tentang chloroquine.

Dia mengatakan, tiga orang di negara itu telah overdosis pada obat tersebut setelah Trump menyebutnya sebagai pengobatan potensial.

Banner Health mengimbau kepada penyedia layanan kesehatan untuk tidak meresepkan chloroquine kepada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Barito Putera Rutin Lakukan Cek Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com