KOMPAS.com - Wabah virus corona penyebab Covid-19 masih menimbulkan keresahan di seluruh penjuru dunia.
Lebih dari 150 negara telah mengonfirmasi temuan kasus positif Covid-19. Ratusan ribu orang terinfeksi, dan ribuan di antaranya meninggal dunia.
Meski demikian, puluhan ribu pasien yang dinyatakan positif Covid-19 kini sembuh.
Untuk menemukan vaksin dan obat untuk mengobati Covid-19, sejumlah perusahaan farmasi dan para ahli melakukan penelitian dan uji klinis.
Menginfeksi selama 3 bulan, para ahli mempelajari bagaimana virus ini bekerja, apa saja gejalanya, organ apa yang diserang, berapa lama masa inkubasi, hingga akhirnya menelaah formula yang diperkirakan tepat untuk virus dengan profil seperti itu.
Baca juga: Cerita Julie, Jalani Hari-hari Isolasi hingga Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona...
Berikut ini sejumlah upaya yang dilakukan untuk sesegera mungkin temukan obat untuk sembuhkan Covid-19:
Keempat jenis obat itu adalah antivirus remdesivir; kombinasi lopinavir dan ritonavir; kombinasi lopinavir, ritonavir, dan interferon beta; dan antimalaria klorokuin.
Uji coba ini akan diterapkan setidaknya di 10 negara yaitu Argentina, Bahrain, Kanada, Perancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.
Uji coba akan dilakukan dalam sampel kecil yang merupakan pasien Covid-19.
Nantinya, pasien yang diberikan obat ini akan dibandingkan dengan pasien yang menerima perawatan standar yang saat ini dilakukan.
Ini dilakukan untuk mengetahui, mana di antara 4 obat yang ada yang paling efektif untuk menyembuhkan Covid-19.
Jika sudah mendapatkan pengobatan tersebut, maka akan diketahui apakah efeknya dapat memangkas waktu perawatan, mengurangi risiko kematian, atau membutuhkan perawatan lebih lanjut seperti di ICU.
"Studi internasional ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kita menyebut studi ini sebagai solidarity trial," kata Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Baca juga: WHO Umumkan Uji Klinis 4 Obat untuk Virus Corona di 10 Negara