Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Sarung Tangan Habis, Dokter di Italia Meninggal akibat Terinfeksi Corona

Kompas.com - 20/03/2020, 20:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang dokter yang sehari-hari bekerja di kota Codogno, Italia, Marcello Natali (57) dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona pada Rabu (18/3/2020).

Marcello Natali telah dirawat di rumah sakit di Cremona sebelum dipindahkan ke Milan setelah menderita pneumonia ganda akibat virus corona.

Dalam salah satu wawancara terakhir kepada Euronews sebelum yang bersangkutan diuji untuk Covid-19 , Natali mengatakan dia harus bekerja tanpa sarung tangan.

"Stok mereka sudah habis," katanya.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

14 dokter dikarantina

Natali menjelaskan bahwa di Codogno dan kota terdekat, Casele, sebanyak 14 dokter dari 35 dokter berada di karantina atau dirawat di rumah sakit pada 28 Februari 2020.

Diketahui, Italia pertama kali melaporkan adanya kasus pertama virus corona pada minggu ketiga Februari 2020, di mana saat itu kasus-kasus terdeteksi di Tuscany, Liguria, Sisilia, dan Lombardy.

Natali mengungkapkan bahwa pihak medis belum siap untuk menghadapi virus corona.

"Kami tidak siap untuk virus corona. Sebagai dokter di era pasca-antibiotik, kami tumbuh dengan berpikir bahwa pil dapat melawan semuanya, dan kami rasa sudah cukup," kata dia.

Kematian Natali dikonfirmasi oleh perwakilan dari Federasi Dokter Umum Italia, yang mengatakan bahwa ia juga menderita pneumonia ganda akibat virus corona.

"Ini perang," ujar perwakilan tersebut.

Berdasarkan data real time, Coronavirus Covid-19 Global Cases by CSSE at Johns Hopkins University, kasus virus corona di Italia sudah mencapai 41.035, 3.405 meninggal dan 4.440 sembuh. 

Baca juga: Virus Corona, Korea Selatan dan Klaim Penurunan Kasus Covid-19...

Ratusan dokter sakit

Sementara itu, sekretaris regional di federasi, Paola Pedrini menyampaikan, sebanyak 110 dokter dari 600 dokter di Provinsi Bergamo sakit.

"Situasinya belum membaik sejak akhir Februari. Kami menerima beberapa masker, sarung tangan, dan tidak ada yang lain," kata dia.

"Kami banyak berlatih melalui telepon, jika memungkinkan, untuk menghindari penyebaran virus dan berhubungan dengan orang tanpa gejala yang masih membawa virus," lanjut dia.

Sementara itu, beberapa negara di Eropa juga masih berjuang untuk memerangi virus corona.

Mereka juga mengecek apakah ada bersediaan cukup untuk stok sarung tangan, masker medis, dan barang-barang seperti pembersih tangan.

Diketahui, barang-barang pembersih tangan dan pencegahan virus corona sempat diburu oleh masyarakat lantaran panik dengan informasi virus corona.

Baca juga: Viral Foto Masker Bekas Seharga Rp 330.000 Dijual di Apotek di Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com