Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Efektivitas Tes Massal untuk Deteksi Covid-19 di Sejumlah Negara

Kompas.com - 19/03/2020, 17:08 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pelaksanaan rapid test Covid-19 massal pada Kamis (19/3/2020).

Perintah tersebut dikeluarkan seiring lonjakan jumlah kasus virus corona di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, total kasus virus corona di Indonesia per Kamis (19/3/2020) mencapai 309 kasus.

"Segera lakukan rapid test dengan cakupan lebih besar, agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar Covid-19 bisa dilakukan," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta.

Sebelumnya, sejumlah negara yang lebih dulu mengalami wabah virus corona telah mengadakan tes massal untuk mendeteksi lebih dini warga yang diduga terinfeksi virus corona.

Baca juga: UPDATE: 15 Orang Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Bagaimana pelaksanaan tes massal di sejumlah negara itu? 

Korea Selatan

Korea Selatan telah menjadi perbincangan setelah negara itu berhasil menekan jumlah infeksi kasus virus corona yang mulai masuk pada Februari 2020.

Mengalami lonjakan kasus dalam waktu hampir bersamaan dengan Italia dan Iran, Korea Selatan telah mengalami penurunan tren sejak awal Maret.

Antrean para pengendara mobil yang melakukan tes virus corona drive-thru di Seoul, Korea Selatan, Senin (16/3/2020).YONHAP/EPA-EFE Antrean para pengendara mobil yang melakukan tes virus corona drive-thru di Seoul, Korea Selatan, Senin (16/3/2020).
Sementara, Italia dan Iran masih berjuang untuk menghentikan laju wabah virus corona.

Bahkan, jumlah kasus di Korea Selatan saat ini lebih rendah dibandingkan Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, dan Perancis.

Guardian memberitakan, Pemerintah Korea Selatan menolak untuk melakukan lockdown atau penguncian yang terlokalisir.

Mereka justru berkonsentrasi pada pengujian dalam skala besar untuk mengidentifikasi titik infeksi, selain mendorong warganya agar menerapkan social distancing.

Baca juga: Penjelasan Dinkes DIY soal Guru Besar UGM Positif Virus Corona

Pasokan medis, staf, dan pasukan tambahan dikirim ke sumber infeksi, seperti Kota Daegu, untuk mendisinfeksi jalanan.

Negara itu melakukan sekitar 15.000 tes sehari secara gratis bagi warganya. Hampir 300.000 tes telah dilakukan sejauh ini.

Bahkan, Pemerintah Korsel juga telah menyiapkan sekitar 50 pusat pengujian drive-thru untuk meminimalisir kontak antara pasien potensial dan staf medis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com