Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terinfeksi Tanpa Gejala Berpotensi Lebih Banyak Menularkan Virus Corona

Kompas.com - 17/03/2020, 19:47 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi baru di beberapa negara tentang virus corona mempertanyakan pernyataan para pejabat AS tentang cara penyebaran virus baru.

Melansir CNN (16/3/2020), para pejabat ini menekankan bahwa virus ini menyebar terutama oleh orang-orang yang sudah menunjukkan gejala, seperti demam, batuk atau kesulitan bernapas.

Jika itu benar, maka akan lebih mudah untuk mengendalikan wabah virus corona. Sebab, masyarakat yang memiliki gejala virus corona dapat diidentifikasi dan diisolai untuk menekan penyebaran wabah. 

Tetapi, kelihatannya sebuah klaster virus corona di Massachusetts dengan setidaknya 82 kasus dimulai oleh orang yang belum menunjukkan gejala. 

Sementara, lebih dari setengah lusin penelitian telah menunjukkan bahwa orang tanpa gejala menyebabkan sejumlah besar infeksi.

Selama berminggu-minggu, para Pejabat Federal telah menekankan bahwa penularan asimptomatik (tanpa gejala) dapat terjadi, meski itu bukan faktor yang signifikan dalam penyebaran virus.

Baca juga: Imbas Corona, Karyawan Pegadaian Diizinkan Kerja dari Rumah

Tetapi, selama konferensi pers di Gedung Putih pada Sabtu (14/3/2020), Koordinator Respons Virus Corona Pemerintah, Dr. Deborah Birx, tampaknya memberikan catatan yang agak berbeda terhadap penyebaran asimptomatik.

Dia mengatakan, mereka mencoba memahami orang di bawah usia 20 yang tidak memiliki gejala signifikan. 

"Sampai Anda benar-benar memahami berapa banyak orang yang tidak menunjukkan gejala dan tidak menularkan virus, kami pikir lebih baik bagi seluruh masyarakat Amerika untuk mengetahui bahwa risiko penularannya mungkin rendah, tetapi mereka dapat berpotensi menyebarkan virus ke orang lain," kata Deborah.

"Itu sebabnya kami meminta setiap orang Amerika untuk mengambil tanggung jawab pribadi untuk mencegah penyebaran itu," tambah dia. 

Baca juga: Erick Thohir Mau Sulap Hotel Jadi Ruangan Isolasi Virus Corona

Studi kasus di beberapa negara

Di sejumlah negara terdapat laporan tentang penularan signifikan oleh orang yang tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan.

Dr. Sandra Ciesek, Direktur Institute of Medical Virology di Frankfurt, Jerman, menguji 24 penumpang yang baru saja terbang dari Israel.

Tujuh dari 24 penumpang dinyatakan positif terkena virus corona. Empat dari mereka tidak memiliki gejala, dan Ciesek terkejut menemukan bahwa viral load dari pasien tanpa gejala lebih tinggi daripada viral load dari tiga pasien yang memang memiliki gejala.

Viral load adalah jumlah konsentrasi virus dalam sekresi pernapasan seseorang. Muatan yang lebih tinggi berarti seseorang lebih mungkin menyebarkan infeksi ke orang lain.
Sementara Ciesek belum menerbitkan temuan ini.

Tetapi, pada 18 Februari, ia menerbitkan di New England Journal of Medicine tentang dua penumpang yang kembali ke Jerman dari Wuhan, China, dan dinyatakan positif terkena virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com