Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Keris, Ini Dua Pusaka Pangeran Diponegoro yang Dikembalikan Belanda ke Indonesia

Kompas.com - 09/03/2020, 16:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebilah keris milik Pangeran Diponegoro telah dikembalikan ke Indonesia pada Kamis (5/3/2020).

Keris itu ditemukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda setelah melalui penelitian mendalam yang diperkuat ahli Belanda dan Indonesia.

Sebelumnya, keris itu didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825-1830. Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.

Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar. KKZ merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.

Kini keris itu telah kembali ke pangkuan Indonesia, bergabung dengan dua pusaka milik Pangeran Diponegoro lainnya.

Baca juga: 150 Tahun, Jalan Panjang Keris Pangeran Diponegoro untuk Pulang

Berikut dua pusaka Pangeran Diponegoro yang terlebih dahulu dikembalikan dari Belanda:

Tombak Kyai Rondhan

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kebudayaan Indonesia, tombak Kyai Rondhan merupakan salah satu senjata pusaka milik Pangeran Diponegoro.

Pangeran Diponegoro mengganggap tombak ini sebagai benda yang suci. Tongkat tersebut terbuat dari kayu dan dilapisi oleh benang hitam.

Pada mata tombak terdapat bagian yang dilapisi emas. Bagian pangkal mata tombak terdapat empat relung yang berhias permata.

Tapi dua buah permatanya sudah hilang sejak diserahkan Belanda ke Indonesia.

Tombak Kyai Rondhan dipercaya dapat memberikan perlindungan dan peringatan akan datangnya bahaya.

Benda pusaka itu lepas dari tangan Pangeran Diponegoro ketika ia disergap oleh Pasukan Gerak Cepat ke-11 Mayor A.V. Michiels di pegunungan Gowong di daerah Kedu, pada 11 November 1829.

Hilangnya Tombak Kyai Rondhan ini dianggap oleh Pangeran Diponegoro sebagai pengkhianatan dari tiga pemimpin yang dipercayainya di Mataram. Padahal, ia ingin mewariskan tombak tersebut kepada putra tertuanya.

Tombak ini kemudian dikirim ke Raja Belanda Willem I (1813-1840) bersama dengan pelana kuda Pangeran Diponegoro sebagai rampasan perang.

Tombak Kyai Rondhan resmi dikembalikan kepada Indonesia pada 1978.

Baca juga: Cerita Tan Jin Sing, Bupati Yogyakarta Keturunan Tionghoa: Intrik Keraton hingga Perang Diponegoro

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Wasit Nasrullo Kabirov yang Tuai Kecaman Usai Pimpin Laga Indonesia Vs Qatar

Profil Wasit Nasrullo Kabirov yang Tuai Kecaman Usai Pimpin Laga Indonesia Vs Qatar

Tren
7 Ras Anjing yang Hanya Memiliki Jenis Bulu Berwarna Putih

7 Ras Anjing yang Hanya Memiliki Jenis Bulu Berwarna Putih

Tren
Profil Lawrence Wong, Calon Perdana Menteri Singapura Pengganti Lee Hsien Loong

Profil Lawrence Wong, Calon Perdana Menteri Singapura Pengganti Lee Hsien Loong

Tren
Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Tren
4 Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov di Laga Indonesia Vs Qatar

4 Kontroversi Wasit Nasrullo Kabirov di Laga Indonesia Vs Qatar

Tren
5 Fakta Penikaman di Gereja Sydney, Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

5 Fakta Penikaman di Gereja Sydney, Pelaku Masih Berusia 15 Tahun

Tren
DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

Tren
Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Benarkah Sering Pakai Headset Bisa Bikin Tuli? Ini Kata Dokter THT

Tren
Istri Dokter TNI Terjerat UU ITE Usai Ungkap Perselingkuhan Suami, Ini Kata Ahli Hukum

Istri Dokter TNI Terjerat UU ITE Usai Ungkap Perselingkuhan Suami, Ini Kata Ahli Hukum

Tren
7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes

Tren
Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Iran Serang Israel, Apakah Berdampak pada Konflik Hamas-Israel di Gaza?

Tren
Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah

Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat-Angin Kencang 16-17 April 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat-Angin Kencang 16-17 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Kereta Tanpa Izin | Terapis di Sleman Menunggak Sewa dan Bawa Kabur Barang Kontrakan

[POPULER TREN] Anggota TNI Disebut Foto Penumpang Kereta Tanpa Izin | Terapis di Sleman Menunggak Sewa dan Bawa Kabur Barang Kontrakan

Tren
MSG Disebut Lebih Sehat daripada Garam dan Gula, Ini Kata Ahli Gizi

MSG Disebut Lebih Sehat daripada Garam dan Gula, Ini Kata Ahli Gizi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com