KOMPAS.com - Wabah coronavirus berawal dari Wuhan, ibukota provinsi Hubei, China.
Dilansir SCMP, hingga Jumat (28/2/2020) siang, di daratan China ada 78.824 kasus dan 2.788 kematian.
Meski kasus coronavirus di China adalah yang terbanyak di dunia, namun China memiliki keunggulan dalam hal teknologi.
Banyaknya kasus menuntut China juga berinovasi untuk menyelesaikan pandemi ini.
Berikut ini 10 teknologi yang dikembangkan China dilansir laman United Nations Development Programme (UNDP):
Pada beberapa minggu pertama China mendapatkan virus, China telah merangkai genom atau kode terkait virus corona.
Mereka juga mengunggah sekuensing DNA atau pengurutan DNA secara online. Langkah itu diikuti oleh laboratorium penelitian di seluruh dunia.
Pesanan sampel sintetis virus untuk membuat salinan virus corona pun melonjak untuk memungkinkan uji coba baru.
Informasi soal eksperimen gagal pun memberikan petunjuk penting dalam membimbing peneliti.
Baca juga: Kata WHO, Jangan Ada Negara yang Beranggapan Akan Terbebas dari Ancaman Virus Corona
Pemerintah China menerbangkan drone ke seluruh daerahnya.
Drone memungkinkan pihak berwenang mendapatkan informasi lebih cepat dan menjaga jarak aman antara petugas dan masyarakat.
Drone tersebut bisa berpatroli di trotoar dengan pengeras suara yang memperingatkan penduduk untuk mengenakan masker.
Selain itu, drone juga dioperasikan di jalanan dengan scan QR yang dapat dipindai oleh pengemudi dengan telepon mereka untuk mendaftarkan informasi kesehatan.
Drone pertanian juga ada. Drone itu menyemprotkan desinfektan di daerah-daerah terpencil.
Ada juga drone yang digunakan untuk mengirim pasokan medis penting.
Baca juga: Virus Corona Menyebar Cepat di Luar China, Ini Kata Dokter WHO