Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Telah Menyebar di 40 Negara, Apa Bedanya Epidemik dan Pandemik?

Kompas.com - 26/02/2020, 14:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah kasus virus corona COVID-19 yang terkonfirmasi secara total telah mencapai lebih dari 81.000 kasus. Infeksi ini terjadi di berbagai bagian dunia, termasuk di luar daratan China.

Terdapat 40 negara telah mengonfirmasi kasus virus corona COVID-19 di wilayahnya.

Sementara, kasus kematian di dunia telah mencapai 2.762 orang meninggal akibat virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

Meskipun WHO belum menyebut virus ini sebagai pandemik, para ahli tetap mengkhawatirkan penyebaran wabah dan jumlah orang yang akan terinfeksi.  

Para pihak yang berwenang juga tetap mempersiapkan kemungkinan COVID-19 sebagai pandemik selanjutnya yang harus dihadapi dunia.

Hingga kini, status wabah virus corona COVID-19 masih dikategorikan sebagai epidemik.

Lantas apa perbedaan antara epidemik dan pandemik?

Baca juga: Jenazah Pasien Suspect Virus Corona di Semarang Dibungkus Plastik Sebelum Dimakamkan

Epidemik

Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC)epidemik biasanya ditujukan untuk kasus penyakit yang mengalami peningkatan tiba-tiba dan di atas jumlah kasus yang diperkirakan pada populasi di sebuah wilayah. 

Epidemik terjadi ketika sebuah penyakit menular menyebar dengan cepat ke banyak orang. Contohnya, pada tahun 2003, epidemik Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) terjadi dan merenggut nyawa dari hampir 800 orang di seluruh dunia. 

Epidemik dapat diklasifikasikan berdasarkan cara penyebarannya pada populasi, yaitu sebagai berikut:

  • Sumber umum
    - Titik
    - Kontinu (continuous)
    - Berselang
  • Menyebar
  • Campuran
  • Lainnya

Baca juga: Berikut 11 Negara di Eropa yang Mengonfirmasi Positif Virus Corona

Pandemik

Melansir BBC, status pandemik disematkan untuk penyakit menular yang mengancam banyak orang di dunia secara bersamaan.

Contoh terbaru dari pandemik adalah flu babi pada tahun 2009. Menurut ahli, penyakit ini telah membunuh ratusan ribu orang.

Pandemik lebih mungkin terjadi pada virus baru, yang dapat menulari orang dengan mudah, dan dapat menyebar antar manusia dengan cara efisien dan berkelanjutan. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri membagi fase dari pandemik flu sebagai berikut:

Baca juga: Antisipasi Dampak Corona, Kartu Pra-Kerja Disalurkankan Maret

  • Fase 1 : Waktu di mana tidak ada virus hewan yang dilaporkan menyebabkan infeksi pada manusia
  • Fase 2 : Level pertama ancaman di mana virus dikonfirmasi dari hewan ke manusia
  • Fase 3 : Waktu ketika kasus sporadis atau klaster kecil penyakit tersebut dikonfirmasi, tetapi penularan antar manusia tidak terjadi atau dianggap tidak dapat menyebabkan wabah di level lebih tinggi
  • Fase 4 : Risiko pandemik meningkat dengan tinggi tetapi belum jelas
  • Fase 5 : Penyebaran penyakit antar manusia terjadi di lebih dari satu negara yang merupakan wilayah WHO
  • Fase 6 : Wabah di level komunitas terjadi di setidaknya satu negara lain di luar negara wilayah WHO pada level 5.

Periode dari tiap fase dapat berbeda-beda, mulai dari hitungan bulan hingga dekade. Tidak semua penyakit akan berlanjut hingga fase 6. Beberapa virus dapat pula melemah secara tiba-tiba.

Baca juga: Langkah Kemenag Antisipasi Virus Corona Jangkiti Jemaah Haji

Epidemik vs Pandemik

Perbedaan dari epidemik dan pandemik sendiri disebut sering tidak begitu jelas antara para ahli epidemik. 

Alasannya, beberapa penyakit dapat menjadi lebih lazim terjadi atau bahkan menjadi lebih mematikan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, CDC harus secara teratur menyesuaikan model statistiknya. 

Saat epidemik terjadi, sebuah penyakit tengah secara aktif menyebar.

Terkadang, sebuah epidemik dapat dikendalikan di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, ketika ia menyebar hingga ke negara-negara lain ataupun benua, epidemik dapat berubah menjadi pandemik.

Jadi, pandemik ditujukan untuk epidemik yang menyebar di beberapa negara dan benua, serta biasanya berdampak pada manusia dengan jumlah besar. 

 Baca juga: Puluhan Orang yang Kontak dengan WN Jepang Positif Corona Dipantau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com