Tak sampai 30 menit, ia mengaku sudah berhasil menjual lebih dari 500 masker dagangannya.
"Kami menjual peralatan industri dan saya tahu siapa saja pelanggan kami. Jadi saya heran ketika orang-orang yang belum pernah saya lihat sebelumnya meminta masker profesional ini,” ujar Giovanni.
Ia hanya mendapat informasi dari salah satu pembelinya bahwa tokonya menjadi salah satu yang masih memiliki persediaan masker wajah di saat toko-toko lainnya sudah kehabisan persediaan.
Baca juga: Mengenal Hubungan SARS-CoV-2 dan Covid-19 Kaitannya Virus Corona, Berikut Penjelasannya..
Tingginya permintaan alat perlindungan diri seperti ini, membuat banyak apotek menempel pengumuman menggunakan kertas di area pintu masuk bahwa mereka kehabisan stok masker dan pembersih tangan.
Wali Kota Milan Beppe Sala mengingatkan warganya untuk tidak terlalu panik dalam berbelanja.
Menurut dia, ada hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada belanja persediaan makanan di supermarket.
"Daripada bergegas ke supermarket untuk mendapatkan makanan, mungkin kita harus menghabiskan waktu merawat mereka yang paling rentan, misalnya orang tua, yang sangat berisiko," kata dia.
Sementara itu, Presiden Lombardy, Attilio Fontana meminta warganya untuk tetap tenang dan berhenti melakukan pembelian bahan-bahan makanan secara panik.
"Terburu-buru membeli bahan makanan itu tidak masuk akal. Masih ada cukup stok barang makanan," kata dia.
Baca juga: 152 Terinfeksi, 3 Meninggal, Ini Peta Penularan Virus Corona di Italia Utara