Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kereta Gantung yang Akan Dibangun di Gunung Bromo dan Rinjani...

Kompas.com - 24/02/2020, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

“seandainya akan terwujud bayangkan berapa ribu hotel yang akan di bangun, berapa ribu pohon yang akan di tebang, dan para pekerja akan susah untuk bekerja mulai dari nol lagi. #tolakkeretagantungrinjani #kamitidakbutuhkeretagantung “ tulis akun @begerusuk.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat juga menolak dengan adanya pembangunan kereta gantung tersebut.

Menurut Walhi, Gunung Rinjani adalah sumber kehidupan masyarakat Pulau Lombok sehingga harus dijaga kelestariannya.

"Proyek pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani ini akan memberi dampak perusakan lingkungan, karena jelas akan terjadi perubahan bentang alam yang signifikan. Apalagi luasan areal yang akan diminta izinnya lebih dari 500 hektare," kata Murdani Direktur Eksekutif daerah Walhi sebagaimana diberitakan Kompas.com Senin (27/1/2020).

Menurut Murdani, pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani melalui melalui Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, terkesan tergesa-gesa.

Lantaran belum ada studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan dalam rencana pembangunannya. 

Sementara, pembangunan rencananya sudah akan dilakukan pada Mei 2020.

Baca juga: Tidak Perlu Capek Mendaki, Akan Ada Kereta Gantung di Rinjani

Tak hanya masalah lingkungan, para porter dan warga yang menggantungkan hidup dari pendakian Rinjani juga terancam kehilangan mata penaharian.

Hal itu lantaran semakin sedikitnya wisatawan yang menggunakan jasa mereka apabila kereta gantung tersebut jadi dibangun.

Wacana kereta gantung sebelumnya disampaikan Gubernur NTB, Zulkifelimansyah sekitar pertengahan Januari lalu. Ia memposting di akun Instagramnya bahwa saat ini komitmen investasi sudah masuk di Pemda NTB.

Kereta Gantung Rinjani, Mungkinkah?

Insya Allah kalau tidak ada aral merintang ini akan jadi kenyataan dalam waktu yg tidak terlalu lama lagi... Komitmen investasinya sdh masuk di Pemda NTB... Mudah2an Allah memudahkan dan semuanya sesuai rencana... Perjalanan panjang, harus di mulai dgn langkah pertama...” tulisnya.

Mengutip dari pemberitaan Kompas.id Minggu (23/02/2020) Zul menyebut wacana pembangunan kereta gantung sebenarnya sudah ada sejak lima tahun lalu.

“Jangan sesuatu yang baru kemudian jadi polemik. Pembangunan itu ada negatif dan positifnya. Tapi, jangan lantas negatif itu ditonjolkan terus sehingga kita kehilangan gambaran dari proses pembangunan kereta gantung itu,” ujarnya Senin (27/1/2020). 

(Sumber: Kompas.com/Karnia Septia/Andi Hartik | Editor Abba Gabrillin/Robertus Belarminus/Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com