“seandainya akan terwujud bayangkan berapa ribu hotel yang akan di bangun, berapa ribu pohon yang akan di tebang, dan para pekerja akan susah untuk bekerja mulai dari nol lagi. #tolakkeretagantungrinjani #kamitidakbutuhkeretagantung “ tulis akun @begerusuk.
seandainya akan terwujud bayangkan berapa ribu hotel yang akan di bangun, berapa ribu pohon yang akan di tebang, dan para pekerja akan susah untuk bekerja mulai dari nol lagi.#tolakkeretagantungrinjani#kamitidakbutuhkeretagantung pic.twitter.com/pxP9RA3bXS
— BEGERUSUK (pendaki_Lombok) (@begerusuk) January 28, 2020
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat juga menolak dengan adanya pembangunan kereta gantung tersebut.
Menurut Walhi, Gunung Rinjani adalah sumber kehidupan masyarakat Pulau Lombok sehingga harus dijaga kelestariannya.
"Proyek pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani ini akan memberi dampak perusakan lingkungan, karena jelas akan terjadi perubahan bentang alam yang signifikan. Apalagi luasan areal yang akan diminta izinnya lebih dari 500 hektare," kata Murdani Direktur Eksekutif daerah Walhi sebagaimana diberitakan Kompas.com Senin (27/1/2020).
Menurut Murdani, pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani melalui melalui Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, terkesan tergesa-gesa.
Lantaran belum ada studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan dalam rencana pembangunannya.
Sementara, pembangunan rencananya sudah akan dilakukan pada Mei 2020.
Baca juga: Tidak Perlu Capek Mendaki, Akan Ada Kereta Gantung di Rinjani
Tak hanya masalah lingkungan, para porter dan warga yang menggantungkan hidup dari pendakian Rinjani juga terancam kehilangan mata penaharian.
Hal itu lantaran semakin sedikitnya wisatawan yang menggunakan jasa mereka apabila kereta gantung tersebut jadi dibangun.
Wacana kereta gantung sebelumnya disampaikan Gubernur NTB, Zulkifelimansyah sekitar pertengahan Januari lalu. Ia memposting di akun Instagramnya bahwa saat ini komitmen investasi sudah masuk di Pemda NTB.
“Kereta Gantung Rinjani, Mungkinkah?
Insya Allah kalau tidak ada aral merintang ini akan jadi kenyataan dalam waktu yg tidak terlalu lama lagi... Komitmen investasinya sdh masuk di Pemda NTB... Mudah2an Allah memudahkan dan semuanya sesuai rencana... Perjalanan panjang, harus di mulai dgn langkah pertama...” tulisnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Mengutip dari pemberitaan Kompas.id Minggu (23/02/2020) Zul menyebut wacana pembangunan kereta gantung sebenarnya sudah ada sejak lima tahun lalu.
“Jangan sesuatu yang baru kemudian jadi polemik. Pembangunan itu ada negatif dan positifnya. Tapi, jangan lantas negatif itu ditonjolkan terus sehingga kita kehilangan gambaran dari proses pembangunan kereta gantung itu,” ujarnya Senin (27/1/2020).
(Sumber: Kompas.com/Karnia Septia/Andi Hartik | Editor Abba Gabrillin/Robertus Belarminus/Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.