Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangkan Trauma, Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Mendapat Pendampingan Psikologi

Kompas.com - 23/02/2020, 17:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh SMPN 1 Turi, Jumat (21/2/2020) berakhir dengan hanyutnya ratusan peserta. Sebanyak 10 siswa meninggal dunia, 22 lainnya mengalami luka-luka. 

Banyak dari ratusan anak-anak yang selamat dari insiden tersebut mengalami trauma setelah adany akejadian tersebut. 

Rencananya para siswa selamat dari insiden tersebut akan mendapatkan pendampingan psikologi untuk menghilangkan trauma yang dialami para korban. 

Pendampingan psikologi ini berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Minggu (23/2/2020).

Pemberian pendampingan psikologi diagendakan sebagai upaya tindak lanjut yang dilakukan dalam penanganan kecelakaan air yang terjadi pada Jumat (21/2/2020) sore itu.

"Posko Pendampingan Psikologi direncanakan kegiatan akan dimulai hari Senin besok sampai 5 hari ke depan," kata Koordinator Posko Data dan Informasi BPBD DIY, Makwan, dalam keterangannya.

Untuk kegiatan itu, sebanyak 40 psikolog dari IPSI dan 4 psikolog dari Biddokes Polda DIY rencananya akan diturunkan.

Namun belum ada informasi tambahan yang didapat untuk kegiatan Pendampingan Psikologi ini. Saat dihubungi langsung, Makwan menyebut masih melakukan koordinasi lebih lanjut.

"Ini (masih) koordinasi dengan tim psikologi untuk rencana besok," jawabnya saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat.

Baca juga: Mengenal Kegiatan Susur Sungai: Tujuan, Manfaat dan Persiapannya...

Posko pendampingan ini nantinya akan didirikan di SMP Negeri 1 Turi, tempat para siswa tersebut bersekolah.

Dihubungi terpisah, Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menyebut tim psikolog dari Polda DIY juga akan datang di SMP Negeri 1 Turi esok (24/2/2020) pagi.

"Besok pagi tim dari psikolog Polda akan ke SMP N 1 Turi jam 08.30," ujar Yuliyanto.

Menurutnya, pendampingan psikologis ini nantinya akan diberikan pada seluruh korban selamat yang berasal dari kelas 7 dan 8 di sekolah itu.

Sementara untuk korban meninggal, pendampingan psikologi akan dilakukan kepada keluarga korban dari rumah ke rumah atau home visit.

"Home visit untuk orangtua yang (anaknya) korban meninggal. Yang siswa kelas 7 dan 8 selamat akan dilaksanakan di sekolah," jelas Yuli.

Yuliyanto menerangkan pihak Polda DIY untuk kegiatan pendampingan psikologis esok hari akan menurunkan 2 tim. Dua tim itu masing-masing untuk pendampingan di sekolah dan ke rumah korban meninggal.

Baca juga: Siswa SMPN 1 Turi Hanyut saat Susur Sungai, Bagaimana Cara Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam?

Sebelumnya, kecelakaan air terjadi pada siswa-siswi SMPN 1 Turi yang tengah melaksanakan kegiatan susur sungai Pramuka, Jumat (21/2/2020) siang.

Pada pukul 15.30 WIB, air sungai meluap karena datang aliran dari hulu sehingga menimbulkan arus kencang yang menghanyutkan sejumlah peserta.

Total peserta diketahui berjumlah 249 siswa, 22 orang di antaranya mengalami luka-luka dan sudah menjalani perawatan di pusat kesehatan terdekat, sementara 10 lainnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com