KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan adanya sejumlah restoran mitra Gofood memiliki kemiripan nama dengan restoran lainnya viral di media sosial Twitter.
Adalah akun @javafoodie_ yang mengunggah temuan itu pada Selasa (19/2/2020).
Dalam unggahannya, pemilik akun mengatakan warung tersebut memiliki nama hampir sama dengan warung-warung terkenal di Yogyakarta.
Kendati memiliki nama yang hampir sama, namun kualitas makanan dinilai jauh berbeda dibandingkan warung yang diadopsi namanya.
Bahkan, sejumlah warganet menyebut restoran itu memiliki banyak nama dengan menu yang berbeda-beda meski di satu tempat.
Si warung ijo ud ga berani pake nama Bebek Pak Slamet lagi... Diganti Pak Gendut.. Ati2 yg mau order pic.twitter.com/31XiBZevwM
— Dadad Sesa (@javafoodie_) February 19, 2020
Hingga saat ini, unggahan tersebut dibagikan sebanyak 15,6 ribu kali dan disukai oleh 18,4 ribu warganet.
Baca juga: Fitur Pertolongan Darurat pada Aplikasi Gojek dan Grab yang Perlu Diketahui Konsumen
Sejumlah warganet pun kemudian mengungkapkan pengalamannya saat memesan makanan di warung tersebut.
Akun @imambashari_, misalnya, menuliskan bahwa ia pernah membeli menu bebek di warung itu dan hanya mendapat bebek goreng dalam potongan kecil.
Pernah ini beli Bebek goreng pak slamet (belum haji), kalo ga salah ada yg alamatnya di Bumijo deh. Dapet potongan bebeknya seupil monangis ????????????????
— the Lonely Astronaut (@imambashari_) February 19, 2020
Terkait kasus tersebut, VP Corporate Affairs Gojek Rosel Lavina mengatakan pihaknya belum menerima laporan secara langsung.
Untuk tindakan lebih lanjut, pihaknya saat ini sedang melakukan penelusuran.
Namun, ia mengimbau agar masyarakat lebih teliti dalam mencari restoran favorit karena kemiripan nama tersebut.
Dalam hal kemiripan nama, menurut Lavina tak ada peraturan yang dilanggar selama tidak sama persis dengan nama yang sudah terdaftar sebelumnya.
"Tidak ada peraturan yang dilanggar selama penamaan tidak melanggar hak paten sebuah brand atau tidak sama persis dengan nama yang sudah terdaftar sebelumnya," kata Lavina kepada Kompas.com, Jumat (20/2/2020).
Lavina menjelaskan, beberapa ketentuan terkait penamaan mengharuskan nama menu sesuai dengan makanan atau minuman yang dijual dan tidak mengandung unsur pornografi atau kata makian.
Baca juga: Mengenang Larry Tesler, Ilmuwan Penemu Copy-Paste...
Menurutnya, GoFood akan melakukan proses verifikasi jika nama restoran yang didaftarkan sama persis dengan restoran yang sudah ada, tapi pemiliknya berbeda.
"Proses verifikasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah restoran merupakan franchise atau penambahan cabang dengan pemilik yang berbeda," paparnya.
Jika ada restoran dengan nama yang sama persis tapi bukan franchise, GoFood akan segera menindaklanjuti hal itu.
Lavina juga mengajak agar para pelanggan senantiasa memberikan rating yang sesuai setelah melakukan pemesanan.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung restoran favorit dan memudahkan sesama pengguna dalam mengeksplor aneka kuliner berkualitas.
Baca juga: Saat Daegu Disebut seperti Kota Hantu akibat Virus Corona di Korea Selatan...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.