KOMPAS.com - Penggunaan masker di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, meningkat seiring merebaknya wabah virus corona.
Beberapa waktu belakangan ini, bahkan masker langka di pasaran. Jika stok ada, harganya dijual dengan sangat tinggi.
Penggunaan masker memang disarankan sebagai salah satu langkah mencegah penularan virus corona.
Sejak Jumat (21/2/2020) pagi, beredar video viral pengemasan masker yang diduga masker bekas.
Warganet pun meresponsnya secara beragam. Ada yang mengatakan menjadi was-was saat membeli masker, ada pula yang memberikan saran bagaimana sebaiknya memperlakukan masker setelah pemakaian.
Mulai sekarang, buang masker harus digunting dulu. Fix!
— Yushi (@yushianst) February 20, 2020
Beberapa waktu lalu, Kompas.com menghubungi Dokter Yusuf Nugraha, pemilik dari Klinik Harapan Sehat di Cianjur, yang juga fokus pada pengolahan sampah.
Bagaimana sebaiknya cara yang tepat membuang masker?
Pembuangan masker mungkin hal yang selama ini tak terlalu diperhatikan.
Padahal, menurut dr Yusuf, cara membuang masker merupakan hal penting.
Mengenai cara pembuangan masker, berikut beberapa catatan dari dr Yusuf:
Masker bekas pakai sebaiknya dibuang secara terpisah ke dalam tempat sampah khusus barang beracun dan berbahaya (B3).
Mengapa? karena hal itu menentukan bagaimana selanjutnya sampah-sampah itu akan diolah.
"Kita harus pisahkan ke tempat sampahnya. Di tempat sampah terpisah. Nah sebetulnya (masker bekas) masuk ke B3, ke warna merah, disimpan di situ. Nanti biasanya dibuang, dibuang juga bukan sembarangan, ada yang membawanya nanti," kata dr. Yusuf saat dihubungi awal pekan lalu.
Baca juga: Viral Video Packing Masker Diinjak-Injak dan Tak Steril, Ini Bantahan Solida
Cara ini diterapkan di kliniknya.
Ia mengatakan, ada yang membuang masker dengan dibungkus plastik terlebih dahulu, ada yang dilipat sehingga bagian dalam masker tertutup.