"Orang jadi menunjukkan keinginan untuk memanfaatkan sebanyak mungkin apa yang mereka miliki selama mungkin dengan melestarikan perusahaan lokal di masyarakat," kata Sasaki.
Nintendo dikenal sebagai pengembang video game sejak 1985. Namun Nintendo menjalankan kompetensinya merevolusi hiburan di rumah.
Nintendo yang didirikan 1889, awalnya adalah pembuat kartu bermain untuk Hanafuda game Jepang. Produknya diekspor hingga ke Portugis.
Hara dari Universitas Tokyo mengatakan, Nintendo adalah perusahaan yang menerapkan kompetensi inti. Konsep dasar yang dilakukan perusahaan untuk bertahan, bahkan ketika teknologi dan dunia berubah.
"Dalam kasus Nintendo, ia konsisten menerapkan 'cara membuat kesenangan'," kata Hara.
Baca juga: Sejarah Imlek di Indonesia, dari Zaman Jepang, Orde Baru sampai Gus Dur
Di Jepang, ada entitas perusahaan yang berusia setidaknya 300 tahun yaitu produsen kimono Hosoo. Perusahaan yang ada sejak 1688 itu mengembangkan produk serat karbon untuk bahan kimono.
"Kompetensi intinya sama: tenun," katanya.
Selain itu, ada keluarga Akemi Nishimura yang telah menjalankan ryokan Hiiragiya Kyoto selama enam generasi.
Hiiragiya Kyoto merupakan penginapan yang berusia 200 tahun pada tahun 2018 dan pernah menyambut tamu seperti Charlie Chaplin dan Louis Vuitton.
Mereka memiliki handbook penginapan berusia 80 tahun yang merinci cara menjalankan ryokan, disebutkan apa yang harus dilakukan dengan saputangan tamu: cara mencuci, melipatnya dengan benar, dan mengembalikannya.
“Perusahaan-perusahaan ini memprioritaskan nilai-nilai seperti komitmen pada bisnis keluarga, kesinambungan, kualitas, komunitas dan tradisi daripada logika finansial,” kata Sasaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.