Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan Berantai soal Penculikan Anak di Surabaya

Kompas.com - 17/02/2020, 19:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah pesan berisi informasi mengenai adanya penculikan anak di Surabaya, Jawa Timur beredar luas melalui aplikasi pesan WhatsApp, baru-baru ini. 

Selain itu, dalam pesan berantai tersebut juga menyebutkan adanya pelaku penculikan yang telah diamankan di Polsek Tegalsari, Surabaya.

Namun, pesan berantai yang sudah tersebar sedari 2017 silam dan dimunculkan lagi tersebut telah dibantah oleh Polsek Tegalsari melalui Polrestabes Surabaya.

Baca juga: [Hoaks] Bibir Seorang Pria Keluarkan Larva Diduga dari Minuman Kaleng

Narasi yang beredar

Berikut ini adalah isi pesan berantai tersebut:

"Penculikan anak itu ternyata benar terjadi di Surabaya jawa Timur. Salah satu pelaku penculikan anak berhasil ditangkap dan diamankan di polsek tegalsari. Rame banget banyak yang nonton di polsek tegalsari tersebut.

Pelakunya ketangkap basah waktu sedang bawa anak yang pulang sekolah dalam kondisi sudah dibius, dan terus mau di gendong pakai selendang. Tapi ketahuan masyarakat di sekitar lalu di teriakin dan akhirnya ketangkap. Saat di geledah di pakaian si pelaku banyak obat bius yang sudah disiapkan untuk melakukan aksi penculikan.

Ciri ciri pelaku menurut masyarakat di sekitar, perempuan tua kurus berpenampilan seperti pengemis menggunakan jilbab. Barang yang di bawa berupa selendang seperti buntelan.

Mohon informasi ini di sebar luaskan khususnya area surabaya dan sekitarnya, hati hati soalnya kasus ini ada jaringannya. Pelakunya lebih dari satu dan mereka di sebar ke lokasi berbeda buat cari mangsa anak kecil.

Sudah ada korban yang meninggal anak kecil, organ organnya sudah di ambil seperti mata, jantung dan ginjal.

Nara sumber:
Polsek tegalsari dan lokasi kejadian."

Baca juga: [Hoaks] Virus Corona Menular Melalui Keringat di Makanan Kaleng China

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi terkait pesan tersebut, Ps Kaur Subbag Humas Polrestabes Surabaya, Ipda Mk. Umam mengatakan tidak ada kasus penculikan anak yang terjadi di Surabaya.

Selain itu, pihaknya juga menampik adanya pelaku penculikan anak yang juga diamankan.

"Setiap tahun hoaks yang sama itu muncul dan mengatasnamakan Polsek Tegalsari. Tujuannya meresahkan masyarakat. Tidak ada kasus penculikan, itu hoaks," kata Umam saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Pihaknya menyayangkan adanya peredaran informasi yang menyesatkan dan meresahkan masyarakat tersebut.

Saat ini, jajaran Polrestabes Surabaya tengah mengusut pihak yang dianggap bertanggungjawab terkait peredaran pesan menyesatkan tersebut.

"Saya harap masyarakat tidak gampang terpengaruh dan main share dan posting di media sosial," papar dia.

Ia mengimbau kepada siapapun untuk selalu mengecek atau kroscek terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi apapun.

"Agar bersama-sama menciptakan situasi Kota Surabaya yang nyaman dan aman," jelas dia.

Selain itu, ia juga menyarankan kepada masyarakat Surabaya untuk mengunduh aplikasi Jogo Suroboyo agar mendapatkan pelayanan dan kehadiran polisi.

Baca juga: [HOAKS] 5 Pasien Terduga Virus Corona di RS Kariadi, 1 Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com