Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak | Update Virus Corona

Kompas.com - 15/02/2020, 06:14 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai berita mewarnai laman Tren sepanjang Jumat (14/2/2020),

Beberapa isu yang masih menjadi perhatian adalah seputar perkembangan penyebaran wabah virus corona.

Perkembangan itu terkait jumlah korban dan bagaimana sejumlah negara menangani penyebaran corona di wilayahnya.

Simak beberapa berita yang masuk dalam daftar terpopuler di laman Tren pada Jumat hingga Sabtu (15/2/2020) pagi ini:

1. Perkembangan virus corona

Jumlah korban virus corona baik yang meninggal dunia terus bertambah. Demikian pula jumlah kasus orang yang terinfeksi.

Hingga Jumat pagi kemarin, lebih dari 1.300 orang meninggal dunia, dan jumlah kasusnya mencapai lebih dari 64.000.

Simak perkembangannnya dalam beberapa berita berikut ini:

Update Terbaru Virus Corona: 1.383 Meninggal, 64.443 Orang Terinfeksi

Satu Profesor Positif Virus Corona, Kuliah di Kampus Singapura Ini Dilakukan Secara Online

Vietnam Karantina 10.000 Warga Sebuah Desa akibat Virus Corona

2. Roket hantam Pangkalan Militer AS di Irak

Peristiwa ini dilaporkan terjadi Kamis (13/2/2020) malam, di basis militer Irak K1 di Provinsi Kirkuk yang dipenuhi tentara AS.

Melansir AFP, menurut tiga sumber keamanan Irak, roket Katyusha menghantam area terbuka di pangkalan K1 sekitar pukul 20.45 malam waktu setempat (1745 GMT).

Baca selengkapnya:

40 Hari Kematian Soleimani, Roket Katyusha Hantam Pangkalan Militer AS di Irak

3. Tujuh prajurit TNI selamatkan penumpang yang jatuh ke laut

Ketujuh prajurit yang terekam di video itu menyelamatkan seorang penumpang yang terjatuh dari kapal saat berada di Laut Banda.

Ketujuh prajurit tersebut adalah Prada Wiliam, Prada Laode, Prada Lahasdin, Prada Musa, Prada Marman, Prada Wahyudi dan Prada Arjan, seluruhnya berdinas di Brigif 20/3 Kostrad.

Peristiwa itu terjadi di Kapal Leuser tujuan Timika, Papua, pada Minggu (9/2/2020).

Baca beritanya berikut ini:

Viral Aksi 7 Prajurit TNI Selamatkan Penumpang yang Jatuh ke Laut, Ini Ceritanya...

4. Dua pertiga populasi dunia terancam kena corona

Penasihat Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), Ira Longini mengatakan bahwa ia memperkirakan kemungkinan adanya jumlah infeksi yang lebih banyak dari yang saat ini tercatat.

Karantina yang dilakukan oleh China sebagai upaya untuk mengontrol infeksi virus corona mungkin dapat memperlambat penyebaran.

Selengkapnya, baca dalam berita berikut ini:

Dua Pertiga Populasi Dunia Dapat Terinfeksi Virus Corona, Seperti Apa Penularannya?

5. Cara Singapura tangani virus corona

Meskipun wabah Covid-19 tampak tak terlalu parah, pemerintah Singapura telah berusaha keras mengelola kecemasan publik dengan mendorong warga Singapura bersatu.

Namun, upaya ini tidak selalu berhasil, dengan banyak orang Singapura membeli persediaan karena panik, saat pemerintah setempat menaikkan tingkat siaga minggu lalu.

Lebih jauh, mari lihat cara Singapura menangani penyebaran virus corona dalam berita ini:

Melihat Cara Singapura Menangani Penyebaran Virus Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Video Burung Hinggap di Sarang Semut Disebut untuk Membersihkan Diri, Benarkah?

Tren
Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Membandingkan Nilai Investasi Apple di Indonesia dan Vietnam

Tren
Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Wajah Bertekstur atau “Chicken Skin”

Tren
Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Tren
Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Viral, Video Truk Melaju Tak Terkendali Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Kronologinya

Tren
Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Tren
5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

5 Fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com