KOMPAS.com - Ning Zhu, seorang perawat di Wuhan, pusat di wabah koronavirus yang mematikan, gelisah.
Alih-alih membantu perawatan pasien, ia berada di bawah karantina di rumah sendiri selama berminggu-minggu, setelah pemindaian dada pada 26 Januari mengungkapkan bahwa ia memiliki dugaan kasus virus corona.
Zhu disuruh menunggu tes asam nukleat yang akan memberikan keputusan akhir, tetapi tidak pernah datang.
"Saat ini, ini benar-benar masalah. Rumah sakit kami sudah memiliki lebih dari 100 orang yang dikarantina di rumah," katanya kepada CNN melalui telepon.
Setelah itu, masih ada tambahan sekitar 30 pekerja medis yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona.
"Jika tesnya baik-baik saja, kita dapat kembali bekerja. Saya sebenarnya tidak memiliki gejala, hanya ada sedikit masalah dengan CT scan saya, sepertinya ada sedikit infeksi," katanya.
Zhu memperkirakan bahwa dari 500 staf medis di rumah sakit, lebih dari 130 orang mungkin terserang virus ini, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia.
Baca juga: Dua Pertiga Populasi Dunia Dapat Terinfeksi Virus Corona, Seperti Apa Penularannya?
Dia menolak untuk mempublikasikan nama rumah sakitnya dan meminta untuk menggunakan nama samaran karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Situasi di rumah sakitnya tidak unik. Seorang perawat dari Rumah Sakit Pusat Wuhan mengatakan di Weibo , platform mirip Twitter di China, bahwa sekitar 150 rekan di rumah sakitnya telah dikonfirmasi atau diduga terinfeksi termasuk dirinya sendiri.
Perawat, yang telah dikarantina di rumah sendiri sejak terinfeksi bulan lalu, akhirnya dirawat di rumah sakit tempat ia bekerja untuk perawatan pada hari Selasa.
"Lantai (rawat inap) tempat saya tinggal pada dasarnya dipenuhi dengan rekan-rekan dari rumah sakit saya," tulisnya dalam sebuah unggahan di Weibo pada hari Rabu.
"Ini sebagian besar kamar double atau triple, dengan nama-nama rekan saya dan nomor tempat tidur jelas tertulis hitam dan putih di pintu."
Saya khawatir virus di dalam tubuh saya akan keluar dan menginfeksi rekan-rekan yang masih teguh merawat pasien virus corona.
Baca juga: Perkembangan Terkini Virus Corona di Eropa: Dari Jerman hingga Italia
Setiap kali sesama petugas medis datang untuk memeriksanya, katanya, dia akan menahan napas.
"Saya khawatir virus di dalam tubuh saya akan keluar dan menginfeksi rekan-rekan ini yang masih berdiri teguh di garis depan," tulisnya.