Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Daya Tahan Tubuh dan Iklim Tropis Jadi Penyebab Indonesia Negatif Virus Corona?

Kompas.com - 14/02/2020, 10:07 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Jumlah korban jiwa dan kasus penyebaran virus corona terus mengalami peningkatan.

Hingga Jumat (14/2/2020), total korban meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut telah mencapai 1.486 orang.

Meski puluhan negara telah mengonfirmasi hadirnya virus corona jenis baru yang disebut Covid-19 tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tidak ada kasus virus corona di Indonesia, atau masih nol kasus.

Beberapa spekulasi netizen muncul menanggapi jumlah nol kasus virus corona di Indonesia.

Mereka meyakini bahwa Indonesia memiliki daya tahan tubuh yang kuat, maupun lantaran Indonesia berada di negara tropis.

Salah satu netizen yang mengomentari hal tersebut adalah akun Twitter @ohhhvini

“Hebatnya Indonesia , masih bebas virus corona meski banyak negara sudah kena. Mari kita berpikir sedikit gila tapi masih dalam koridor fakta. - A THREAD –“ tulisnya mengawali utas yang ia buat.

Virus corona bisa jadi sudah masuk ke tubuh org Indonesia. Tapi si virus kebingungan karna begitu banyak antibody. Orang Indonesia itu mayoritas kebal dengan virus beginian.
Mau virus flu Singapore kek, virus mers, dll. Karna kita hidup di negara tropis dengan kelembapan yg sangat tinggi. Dimana2 bermukim jamur dan udara kotor. Jadi tubuh kita jauh lebih kebal daripada mereka2” tulis postingannya selanjutnya.

Hingga kini postingan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak lebih dari 36 ribu kali dan mendapatkan suka lebih dari 72 ribu pengguna.


Akun yang lain secara terpisah juga menanggapi ketiadaan virus corona di Indonesia dengan mengaitkan daya tahan masyarakat Indonesia.

“virus corona kalo di iklim tropis katanya ga bekerja. tapi buktinya di malaysia-singapore-thailand yg iklimnya sama kaya indo masih kena juga. jadi kesimpulannya emang karakteristik orang indon itu kebal segala penyakit” tulis akun itzy-san.

Baca juga: Viral Video Masker Bedah Direbus untuk Tangkal Penularan Virus Corona

Minim riset

Saat dikonfirmasi terkait dugaan-dugaan tersebut, Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni mengatakan ketiadaan virus corona di Indonesia karena daya tahan tubuh masyarakat Indonesia berbeda dengan negara lain sehingga masyarakat lebih kuat menghadapi virus corona belumlah bisa dibuktikan.

“Itu tidak bisa dipakai sebagai argumentasi. Riset pembanding maupun riset kekebalan harus ada," jawabnya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (08/02/2020).

Hal senada juga diungkapkan oleh Perwakilan WHO di Indonesia , Dr N. Paranietharan.

Menurutnya, belum ada bukti soal adanya pengaruh daya tahan tubuh masyarakat Indonesia dengan iklim tropis berkaitan dengan penyebaran virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pintu Kayu di Film Titanic Dilelang dan Laku Rp 11 Miliar, Apa Spesialnya?

Pintu Kayu di Film Titanic Dilelang dan Laku Rp 11 Miliar, Apa Spesialnya?

Tren
Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Capai Rp 271 Triliun, Berikut Rincian Penghitungan Kasus Korupsi Timah di Bangka Belitung

Tren
Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Tren
10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

Tren
The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

Tren
Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Tren
7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

Tren
9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

Tren
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Tren
Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Tren
RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Tren
Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com