Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Li, yang Pertama Kali Peringatkan Wabah Virus Corona di China, Meninggal Dunia

Kompas.com - 07/02/2020, 11:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Li bersama tujuh orang lain yang membagikan informasi mengenai wabah tersebut justru dipanggil polisi dan dipaksa untuk menandatangani surat yang isinya berupa perjanjian untuk tak mengungkap lebih lanjut mengenai penyakit tersebut.

Pada awal Januari, melalui siaran televisi setempat, CCTV, juru bicara Partai Komunis menuduh delapan orang termasuk dokter Li menyebarkan rumor.

"Cyberspace sama sekali bukan perbatasan tanpa hukum, polisi tidak memiliki toleransi terhadap tindakan ilegal memalsukan atau menyebarkan desas-desus yang mengganggu ketertiban sosial," kata penyiar dalam acara tersebut.

Dalam sebuah unggahan di Weibo, Li mengatakan, dirinya kembali bekerja pada 3 Januari 2020 meskipun polisi menegurnya.

Sepekan kemudian, 10 Januari 2020, Li menderita batuk.

“Saya demam pada 11 Januari dan dirawat di rumah sakit pada hari berikutnya. Saat itu, pemerintah masih bersikeras bahwa tidak ada penularan dari manusia ke manusia, dan mengatakan tidak ada staf medis yang terinfeksi. Saya hanya bingung,” tulis Li di Weibo.

Baca juga: Berusaha Peringatkan akan Wabah Virus Corona, Dokter Ini Didatangi Polisi

Saat mengalami gejala sakitnya, Li beberapa kali dites dan hasilnya negatif. 

“Tes virus saya masih negatif, tetapi saya kesulitan bernapas. Saya hampir tidak bisa bergerak. Orangtua saya juga dirawat di rumah sakit,” kata Li pada Weibo sehari sebelum dia didiagnosis terinfeksi corona.

Li dinyatakan terinfeksi virus corona pada Sabtu (11/1/2020).

Pada hari yang sama, ia juga melampirkan teguran yang dilayangkan pihak berwenang yang ditandatanganinya pada 3 Januari 2020.

Teguran itu berupa peringatan ancaman hukuman jika Li tetap mengungkap mengenai bahaya virus yang disebutnya bisa menular antar-manusia. 

Baca juga: A-Z Informasi Dasar Wabah Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mitos dan Fakta Soal Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Tren
Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com