Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Klithih, Ini Geng-Geng Lain yang Mendahuluinya

Kompas.com - 05/02/2020, 10:55 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jagat dunia maya, khususnya Twitter sempat diramaikan oleh tanda pagar (tagar) #DIYdaruratklitih.

Hingga Selasa (4/02/2020) sekitar pukul 08.00 WIB, setidaknya ada lebih dari 30.000 twit dengan tagar #DIYdaruratklitih.

Sejarawan UGM Julianto Ibraham mengatakan fenomena kriminalitas jalanan yang melibatkan remaja atau kerap disebut dengan klitih oleh masyarakat Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang kekerasan di Yogyakarta.

Hal itu sebagaimana disebutkan di Harian Kompas (21/01/2020).

Baca juga: #DIYdaruratklitih Ramai di Twitter, Apa Itu Klitih?

Berikut ini beberapa kelompok kriminal atau pelaku kekerasan lain yang muncul jauh sebelum klitih:

1. Kaum Bandit

Bandit merupakan kelompok kriminal atau pelaku kekerasan yang muncul pada 1945-1955.

Nama bandit bisa berbeda-beda di setiap daerah. Salah satunya Jagoan Grayak yang terkenal di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Namun Jagoan Grayak mulai kehilangan pengaruh pada 1955.

Hal itu seiring dengan dibasminya gerombolan Merapi Merbabu Complex yang dianggap memberontak negara.

2. Gali

Selain bandit, muncul fenomena gali pada 1970-an. Kata gali lalu menjadi akronim dari "Gabungan Anak Liar".

Julianto menjelaskan Gali sebenarnya terdiri atas orang-orang yang tidak mendapat tempat di rumah.

Mereka dari keluarga kaya, tetapi kurang diperhatikan. Akhirnya jalanan jadi tempat tinggal.

Selain itu mereka juga anak pejabat. Mereka ingin mencari jati diri dengan membuat geng motor, tetapi lambat laun mulai berbuat kriminal.

Pada 1980-an, kriminalitas gali kian intens dan meresahkan di Yogyakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com