Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Besar dari Wabah SARS pada 2003, Ini Alasan Virus Corona Lebih Sulit Diatasi

Kompas.com - 01/02/2020, 15:54 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber BBC

Perbedaanya terletak pada cara virus bekerja di dalam tubuh manusia.

SARS hanya ditularkan saat pasien memiliki gejala. Hal ini membuat SARS relatif mudah untuk mengisolasi orang sakit dan mengarantina siapa pun yang telah terpapar virus.

Sementara, virus corona 2019-nCoV lebih sulit dikenali. Hal ini membuatnya lebih sulit dihentikan.

Dari sudut pandang virus, corona baru mempunyai strategi bertahan evolusi yang jauh lebih pintar daripada SARS.

Virus dapat menyebar bahkan sebelum seseorang yang terinfeksi memunculkan gejala.

Baca juga: Viral Video Masker Bedah Direbus untuk Tangkal Penularan Virus Corona

Kasus di luar China

Hingga Jumat (31/1/2020), berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa negara yang mengonfirmasi kasus virus corona di wilayahnya, yaitu:

  • Jepang (14 kasus)
  • Thailand (14 kasus)
  • Singapura (13 kasus)
  • Australia (9 kasus)
  • Taiwan (9 kasus)
  • Malaysia (8 kasus)
  • Korea Selatan (7 kasus)
  • Perancis (6 kasus)
  • Amerika Serikat (6 kasus)
  • Jerman (5 kasus)
  • Vietnam (5 kasus)
  • Uni Emirat Arab (4 kasus)
  • Kanada (3 kasus)
  • Italia (2 kasus)
  • Rusia (2 kasus)
  • Inggris (2 kasus)
  • Kamboja (1 kasus)
  • Finlandia (1 kasus)
  • India (1 kasus)
  • Nepal (1 kasus)
  • Filipina (1 kasus)
  • Sri Lanka (1 kasus).

Bagaimana tanggapan China dan dunia?

Virus corona yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini telah mencapai setiap wilayah di daratan China.

Otoritas China telah menutup Kota Wuhan dan memberlakukan pembatasan transportasi untuk menekan penyebaran virus.

Orang-orang yang berada di Hubei pun diminta untuk bekerja dari rumah.

Virus ini memengaruhi ekonomi China, yang merupakan terbesar kedua di dunia, dengan semakin banyak negara yang mengimbau warganya untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke negara tersebut.

Ratusan warga negara asing dari Wuhan dievakuasi.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Inggris, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Selandia Baru diperkirakan akan mengarantina seluruh pengungsi selama dua minggu untuk memantau gejala dan menghindari penularan virus.

Sekitar 250 warga negara Perancis dievakuasi dari Wuhan.

Beberapa negara, seperti Hong Kong, Taiwan, bahkan Indonesia juga telah melarang warganya melakukan kunjungan ke China.

Hingga Sabtu (1/2/2020) pagi, sebanyak 25 maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan setelah terjadi wabah virus corona di China.

Maskapai itu adalah, Air Canada, Air France, Air India, Air New Zealand, Air Seoul, Air Tanzania, American Airlines, British Airways, Cathay Pacific Airways, Delta Airlines, Egyptiair, El Al Israel Airlines, Ethiopian Airlines, Finnair, Kenya Airways, Lion Air, Lufthansa, Royal Air Maroc, Rwandair, SAS, Singapore Airlines, Turkish Airlines, United Airlines, United Parcel Service, dan Virgin Atlantic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com