Kondisi ini menjadikan ada kegiatan ekonomi hilang yang diakibatkan karena orang tidak pergi bekerja.
Baca juga: 30 dari 31 Provinsi di China Terkonfirmasi Adanya Virus Corona
Akan ada biaya keuangan langsung dari merawat pasien yang ditanggung oleh firma asuransi kesehatan, baik publik dan swasta, serta oleh pasien sendiri.
Di luar China, banyak hal akan tergantung pada penyebaran penyakit.
Jika terdapat wabah di tempat lain, beberapa efek yang sama mungkin terlihat, walaupun hampir pasti di skala yang jauh lebih kecil.
Tingkat dampak tersebut akan sangat tergantung pada seberapa mudah penularan virus dan tingkat kematian di antara orang yang terinfeksi.
Perusahaan farmasi
Pada kesempatakan ini, ada beberapa konsekuensi negatif bagi pasar saham, khususnya di China.
Namun, hal itu belum besar. Bahkan, Shanghai Composite Index masih lebih tinggi dari enam bulan yang lalu.
Terdapat beberapa bisnis yang mendapatkan untung, seperti pembuat obat-obatan. Tarutama obat-obatan yang disebut bisa menghilangkan gejala virus corona.
Dalam jangka panjang, memungkinkan adanya peluang menguntungkan dalam mengembangkan vaksin untuk melawan virus.
Chief Scientific Officer di Johnson & Johnson, Paul Stoffels mengatakan bahwa timnya telah melakukan "pekerjaan dasar" pada vaksin terkait virus corona.
Baca juga: Akibat Virus Corona, 3 Negara Ini Berencana Evakuasi Warganya dari Wuhan
Sehingga kemungkinan vaksin dapat tersedia dalam waktu sekitar satu tahun.
Terdapat juga lonjakan permintaan masker bedah dan sarung tangan untuk melindungi agar seseorang tidak terinfeksi.
Saham perusahaan China yang membuat barang-barang tersebut telah melihat beberapa kenaikan harga yang tajam.
Mengenai upaya pemulihan setelah merebaknya virus corona, mungkin bisa belajar dari wabah SARS.
Berkaca dari wabah SARS, satu perkiraan menyarankan biaya untuk ekonomi global sebesar 40 miliar dollar atau 30,5 miliar poundsterling.
Jennifer McKeown dari Capital Economics, sebuah konsultan berbasis di London, menunjukkan bahwa pertumbuhan global menunjukkan penurunan pada kuartal kedua tahun 2003 dibandingkan seharusnya tanpa munculnya SARS.
Ia mengatakan, gambaran ini diperumit oleh faktor-faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan global saat itu.
Baca juga: Rumah Sakit di Beijing Gunakan Obat Anti-HIV untuk Pasien Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.