Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Memblokir, Kini Kemkominfo Punya Akun Resmi di Tik Tok

Kompas.com - 24/01/2020, 12:59 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan unggahan salah seorang warganet.

Adalah akun @deroswunga yang mengunggah perbandingan sikap Kominfo yang sempat memblokir aplikasi Tik Tok dan kini justru memiliki akun resmi di aplikasi tersebut.

Hingga saat ini, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 18 ribu kali dan disukai oleh 21,2 ribu warganet.

Penjelasan Kemkominfo

Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu membenarkan bahwa Kemkominfo memiliki akun di Tik Tok.

Akun tersebut, menurut Ferdinandus, sudah ada sejak Maret 2019 silam dan telah memiliki 30 unggahan.

"Benar Kementerian Kominfo sudah memiliki akun Tik Tok pada Maret 2019. Ada 30-an posting hingga posting terakhir di Mei 2019," kata Ferdinandus kepada Kompas.com, Jumat (24/1/2020).

Ferdinandus juga mengatakan, tujuan Kemkominfo membuat akun di Tik Tok adalah untuk menjangkau anak-anak muda pengguna Tik Tok.

Baca juga: Setelah Angkatan Laut, Giliran Angkatan Darat AS Dilarang Pakai TikTok

Pembuatan akun Tik Tok ini sekaligus melengkapi aktivitas Kemkominfo di platform media sosial.

"Kami punya akun resmi di Twitter, IG, Facebook, Yotube, Line, bahkan Baca Berita," ujarnya.

Menurutnya, konten-konten yang diunggah berupa video singkat untuk mengajak publik dalam melawan hoak, memilih di Pemilu dan bersatu usai Pemilu.

Sempat memblokir

Kemkominfo sendiri sebenarnya sempat memblokir Tik Tok pada 8 Juli 2018.

Pemblokiran tersebut dilakukan berdasarkan hasil pemantauan tim AIS Kominfo, pelaporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, serta masyarakat luas.

Mereka menemukan adanya konten yang mengandung pornografi, asusila, dan hal tidak senonoh.

"Memang benar Kominfo blokir Tik Tok pada tangga 3 Juli 2018, karena pada saat itu masih banyak muatan pornografi dan tidak senonoh," paparnya.

Akan tetapi, blokir tersebut dibuka kembali pada 10 Juli 2018 setelah manajemen Tik Tok menunjukkan komitmennya untuk menghapus konten negatif pada aplikasi tersebut.

"Sampai saat ini kami terus memantau konten di platform tersebut," tutupnya.

Baca juga: Blokir TikTok di India Resmi Dicabut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com