Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Angkasa Pura I Perketat Pemeriksaan Kesehatan di Bandara

Kompas.com - 23/01/2020, 17:54 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona (coronavirus) tengah menjadi perhatian dunia. Pasalnya selain mulai menyebar di kota Wuhan, China, virus corona jenis baru tersebut juga terdeteksi hingga Amerika Serikat.

Berdasarkan informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China, virus ini memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Upaya pencegahan pun dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero).

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menjelaskan pihaknya akan melakukan pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang internasional untuk mencegah penyebaran virus corona masuk ke Indonesia.

Adapun pengetatan tersebut dilakukan di seluruh bandara yang dikelola oleh perusahaan BUMN tersebut.

"Sebagai pengelola bandara internasional yang menjadi gerbang utama masuknya wisatawan ke Indonesia, kami menyadari potensi ancaman Coronavirus masuk ke Indonesia," ujar Faik dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (23/1/2020).

Ia menjelaskan bahwa upaya pengetatan pemeriksaan kesehatan ini merupakan upaya untuk mencegah masuknya virus corona melalui wisatawan yang masuk, khususnya dari beberapa negara yang telah terjangkit.

Diketahui, upaya pengetatan pencegahan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Virus Corona yang Sedang Mewabah di China

Suhu tubuh penumpang

Umumnya, orang yang terinfeksi virus tersebut akan mengalami demam, sakit pernafasan, dan radang paru-paru.

Dalam kondisi parah, virus corona dapat menyebabkan pneumonia, penyakit penapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Oleh karena itu, PT Angkasa Putra I juga melakukan pengoptimalan dengan penggunaan Thermal Scanner dan Thermometer Infrared di area terminal untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang.

Kemudian, Faik akan berkoordinasi secara langsung dengan Kantor Kesehatan setempat jika ada penumpang dengan kondisi kesehatan yang kurang baik dan pernah memiliki riwayat perjalanan penerbangan dari China.

Selanjutnya, penumpang tersebut akan dilakukan penanganan khusus.

Atas kejadian ini, Faik mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap mengikuti info terkini terkait perkembangan virus corona.

"Kami mengimbau kepada setiap penumpang, khususnya bagi WNI yang akan bepergian keluar negeri dan yang akan pulang dari luar negeri untuk mengikuti perkembangan Coronavirus," imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengingatkan masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat dan menjaga kondisi kesehatan tubuh.

"Tidak lupa kami ingatkan juga untuk menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut, selalu mencuci tangan, menjaga kesehatan tubuh, serta melaporkan kondisi kesehatan kepada pihak maskapai dan petugas di bandara jika dirasa memiliki gejala seperti Coronavirus," pungkasnya.

Baca juga: Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Tren
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Tren
Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Tren
Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com