Saat itu, GIG Tissue merupakan produk investasi yang dikeluarkan oleh PT Bintara Eximindo.
Produk tersebut bergerak dalam bidang pemasaran iklan untuk produk tisu.
Melansir dari Antara (5/6/2015), Kamal menawarkan keuntungan besar kepada klien yang menyimpan investasi kisaran Rp 1 juta hingga Rp 471 juta.
Baca juga: Demi Masa Depan, Lebih Baik Menabung atau Investasi?
Kasus investasi bodong yang pernah ada di Indonesia selanjutnya adalah PT Satria Investment Global (SIG).
Melansir dari Antara, proses hukum kasus tersebut telah berlangsung sejak 2012, namun hingga 2019 tak ada perkembangan.
Kasus tersebut memakan setidaknya 700 korban di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Adapun kerugian para korban mencapai Rp 67 miliar.
Investasi bodong yang pernah meresahkan masyarakat lainnya adalah yang dilakukan oleh PT Mione Global Indonesia (PT MGI).
Melansir dari pemberitaan Kompas.com (3/11/2017) penipuan tersebut telah memakan korban dengan kerugian Rp 400 miliar.
Dalam kasus penipuan ini pelaku berinisal KWC yang merupakan pria berkewanegaraan Malaysia menjadi buron lantaran berada di luar negeri.
Sementara 2 tersangka berinisial ES dan DH yang merupakan direksi perusahaan ditahan polisi.
Kasus penipuan ini dilakukan dengan menawarkan iming-iming mendapat keuntungan dengan terlebih dahulu membeli pulsa telepon genggam atau listrik.
Baca juga: [POPULER TREN] Apa Itu Investasi Bodong MeMiles | Peretas Iran Bobol Website AS
Melansir Antara (2/8/2018), penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menangkap pimpinan United Nation Trust Orbit Swissindo (UN Swissindo), Soegiharto Notonegoro di Cirebon.
UN Swissindo merupakan lembaga yang mengklaim dirinya mampu menyejahterakan rakyat Indonesia dan bisa melunasi utang umat manusia.
Lantaran produk yang ditawarkan adalah pembebasan utang maka kemudian disebut dengan sekte pembebas utang.
Swissindo menawarkan voucher yang disebut voucher M1 yang kemudian voucher tersebut bisa ditukar ke sejumlah bank untuk dicairkan sejumlah uang.
Selain itu, UN Swissindo seperti dilansir Kompas.com (24/8/2017) mengaku sebagai lembaga dunia yang bisa mengeluarkan surat pelunasan utang.
Baca juga: Stres Kondisi Keuangan Tak Menentu? Ini Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.