Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebrakan yang Dilakukan Helmy Yahya sejak Jadi Dirut TVRI

Kompas.com - 17/01/2020, 18:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Helmy Yahya dikabarkan diberhentikan dari jabatan Direktur Utama (dirut) TVRI oleh Dewan Pengawas.

Dilansir dari Antara (17/01/2020), kabar tersebut dibenarkan oleh anggota komisi I DPR Farhan ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Helmy Yahya mulai menjabat sebagai dirut sejak akhir 2017. Saat itu, Harian Kompas (19/12/2017), membuat wawancara dengan Helmy Yahya setelah Helmy dilantik.

Ketika ditanya perihal prioritasnya memimpin TVRI, Helmy menjawab dirinya bersama dewan pengawas akan meluncurkan tagline baru per 1 Januari 2018.

Tagline itu 'Kami Kembali', yang artinya mengupayakan kembalinya masa kejayaan TVRI sebagai sumber informasi yang mendidik dan menghibur bagi pemirsa di Tanah Air.

"Kami akan hidupkan kembali program siaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang dengan tampilan lebih gaul," kata Helmy. 

Baca juga: Helmy Yahya dan Sejarah Panjang Pendirian TVRI...

Caranya antara lain menghidupkan kembali program acara Cepat Tepat dengan format santai tapi serius. Tujuannya agar anak-anak dapat mengembangkan daya ingat dengan cepat tanpa bergantung pada Google.

Selain itu program acara Dunia Dalam Berita ditempatkan pada prime time. Pihaknya juga akan menggali kekayaan seni budaya Nusantara, mencakup tari, lagu, dan kuliner.

Gebrakan Helmy Yahya

Kebijakan barunya mulai dari meluncurkan logo baru, reformasi internal, hingga membuat sejumlah program acara baru.

Optimisme membuat 'TVRI masih layak ditonton' tampak mulai berbuah. Tahun-tahun sebelumnya TVRI selalu berada di peringkat bawah pada audiens share versi Nielsen.

Saat berita tersebut ditulis, peringkat TVRI menurut survei Nielsen periode minggu ke-33 tahun 2019 meningkat. TVRI peringkat ke-12 dari 15 besar stasiun televisi.

Mengutip Harian Kompas (30/03/2019) TVRI meluncurkan logo baru pada 29 Maret 2019. Logo sebelumnya telah dipakai selama 12 tahun.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Benarkan Kabar Pemecatan Helmy Yahya di TVRI

Logo baru TVRI menggambarkan dunia dan bulatan kecil yang menggambarkan Indonesia. Logo baru itu menekankan budaya Indonesia adalah bagian dari dunia.

Selain memaksimalkan program unggulan TVRI, Helmy juga menghadirkan program baru. Program baru itu dihadirkan untuk menggaet pemirsa terutama dari kalangan remaja. 

Siaran langsung olahraga seperti sepak bola dan badminton terbukti membuat TVRI kembali dilirik lagi. 

Beberapa program baru yang digadang-gadang menyedot perhatian pemirsa di antaranya: 

  1. Sepak bola Liga Primer Inggris (English Premier League). Pasca pertandingan perdana Liga Inggris awal Agustus, audiens share TVRI meningkat.
  2. Penayangan 10 pertandingan bulu tangkis dunia yang digelar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dari Bassel, Swiss. Program ini juga menjadi unggulan TVRI yang bisa menyedot perhatian pemirsanya.
  3. Program pendidikan dan animasi pembelajaran Badanamu (untuk anak-anak) bekerja sama dengan PT Bada Rock Nusantara.
  4. Film-film dokumenter bekerja sama dengan Discovery Channel.
  5. Program komedi situasi Keluarga Medsos setiap Minggu.
  6. Bekerjasama dengan Museum Macan menggelar pameran seni Dunia dalam Berita mulai April 2019.

Baca juga: Perjalanan Karier Helmy Yahya dari MC hingga Dirut TVRI yang Kini Dinonaktifkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Tren
Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

Tren
Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Tren
6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com