5. Kemudian, prosedur dilanjutkan ke level Senat di mana persidangan diadakan untuk menentukan apakah tuduhan terhadap Presiden terbukti atau tidak.
6. Anggota DPR berperan sebagai "manajer" di persidangan Senat dan bertugas seperti jaksa dalam persidangan tindak pidana. Mereka memberikan bukti selama prosedur persidangan.
7. Presiden akan memiliki penasihat untuk mewakilinya di proses Senat.
8. Selanjutnya, Ketua Mahkamah Agung AS mengadili persidangan. Senator mendengarkan bukti yang disajikan.
9. Para senator kemudian berkumpul kembali dan memberikan suara, apakah presiden bersalah atau tidak atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
10. Selanjutnya, dibutuhkan dua pertiga suara dari Senat agar dapat memakzulkan Presiden.
Jika Presiden dinyatakan bersalah, ia dikeluarkan dari jabatannya dan Wakil Presiden dilantik sebagai Presiden.
Tidak ada hukuman, selain pemecetan dari jabatan, diajukan terhadap Presiden dalam sidang pemakzulan.
Baca juga: Sidang Bersejarah Pemakzulan Trump di Level Senat AS Dimulai
Diketahui, selama pemerintahan AS berlangsung, persidangan pemakzulan sudah terlaksana sebanyak dua kali, yakni untuk Presiden Andrew Johnson dan Presiden Bill Clinton.
Pada tahun 1868, sebuah voting mencegah Johnson dari tuduhan memecat Sekretaris Perang, yang bertentangan dengan tindakan penguasaan lahan.
Kemudian pemakzulan kedua dilakukan saat Senat menghukum Clinton atas sumpah palsu dan obstruksi keadilan yang berasal dari gugatan pelecehan seksual yang diajukan oleh Paula Jones pada 1999.
Baca juga: DPR AS Resmi Kirim Artikel Pemakzulan Trump kepada Senat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.