Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Hujan di Jakarta Dianggap Tak Akurat, Ini Tanggapan BMKG dan BPPT

Kompas.com - 13/01/2020, 13:39 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan soal tudingan prakiraan cuaca di DKI Jakarta oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dianggap tak akurat.

Bahkan, kata "BMKG" sempat masuk daftar trending Twitter pada Senin (20/1/2020) pagi dengan lebih dari 3.800 twit.

Salah satu yang menggunggah twit soal ini adalah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid.

Menurut Hidayat, prediksi BMKG berkali-kali salah, seperti wilayah yang sebelumnya diperkirakan mengalami hujan ekstrem justru cerah.

Demikian pula sebaliknya.

"Ber-kali2 BMKG salah; yg diramal hujan extrim, tak ada hujan, yg tak diramal hujan extrim malah curah hujannya terdahsyat. Tapi uniknya nggak ada yg lakukan class action ke BMKG. Tapi class actionnya kpd Anies B. Sekalipun yg paling terdampak banjir adalah Provinsi Jabar&Banten," tulis Hidayat dalam akun Twitter-nya, @hnurwahid, Minggu (12/1/2020).

Hingga saat ini, twit tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 1.100 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Waspada Banjir, Prediksi BMKG, dan Imbauan BNPB

Tanggapan BMKG

Menanggapi hal itu, Kabag Humas BMKG Ahmad Taufan Maulana mengatakan, BMKG selalu memberikan update secara berkala terkait perubahan kondisi atmosfer di Indonesia.

"Informasi kami sangat detail dan jelas. Disampaikan secara update dan berkala," kara Taufan kepada Kompas.com, Senin (13/1/2020).

Menurut dia, cuaca di Jabodetabek sejak awal Januari ini sesuai dengan prediksi yang dikeluarkan oleh BMKG.

Taufan menegaskan, prediksi cuaca dan imbauan yang dikeluarkan oleh BMKG itu bertujuan agar masyarakat waspada.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan prakiraan cuaca pada 9-12 Januari 2020 di wilayah Jabodetabek.

Dalam rilisnya, diketahui bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek, tetapi tidak seekstrem hujan yang terjadi pada 1 Januari 2020.

Baca juga: Benarkan Gerhana Bulan Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKG

Tanggapan BPPT

Mengenai hal ini, Kepala Balai Besar TMC BPPT Tri Handoko Seto juga memberikan tanggapannya.

Ia mengatakan, BPPT bersama dengan BNPB, TNI AU, dan BMKG melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di Jabodetabek sejak 3 Januari 2020 lalu.

"Hingga saat ini, BPPT dengan pihak terkait masih terus melakukan modifikasi cuaca," kata Tri saat dihububi Kompas.com secara terpisah, Senin (13/1/2020).

Menurut Tri, modifikasi cuaca tersebut berhasil mengurangi curah hujan di Jabodetabek sesuai target, yaitu 30-40 persen.

"Tanah Jabodetabek tetap punya hak atas air hujan. Karena memang diperlukan. TMC juga memang tidak mampu menghilangkan hujan sama sekali setiap hari," kata Tri Handoko.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tas Siaga Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com