Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Angin Monsun, Siklus hingga Dampaknya

Kompas.com - 10/01/2020, 15:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Di Indonesia ada dua angin monsun atau angin muson, yaitu muson barat dan muson timur.

Angin muson barat biasanya bertiup pada bulan Oktober-April.

Sedangkan muson timur pada April-Oktober.

Namun, dengan adanya efek pemanasan global membuat siklus angin yang tadinya teratur jadi kurang bisa diprediksi.

Hal itu membuat beberapa tahun ini harusnya terjadi musim kemarau, tapi justru masih hujan. Begitu pula sebaliknya.

Baca juga: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Sepekan ke Depan

Siklus dan kerusakan

Sementara itu, Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan meminta masyarakat meningkatan kewaspadaan karena aktivitas angin monsun Asia, utamanya di kawasan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Keberadaan angin monsun, imbuhnya bisa menimbulkan kerusakan apabila disertai dengan siklus fenomena yang lain seperti MJO, siklon selatan dan lain-lain.

MJO atau Madden Julian Oscillation adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur dengan membawa massa udara basah.

"Angin monsun terjadi setiap tahunnya. Perlu berhati-hati tapi tidak perlu ditakuti karena hujan yang sekarang terjadi ini karena pengaruh musim monsun barat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Adanya angin monsum, yakni memunculkan tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter di perairan sepanjang pantai barat Sulawesi.

Untuk itu, imbuhnya, nelayan harus waspada.

"Selain nelayan, masyarakat yang tinggal di pinggir sungai juga harus waspada," kata dia.

Dampak parah adanya angin munson menurutnya bisa memunculkan fenomena banjir dan longsor di lereng gunung.

Darmawan membenarkan bahwa masyarakat harus waspada sampai tanggal 12 Januari mendatang.

Namun pihaknya akan terus meng-update periode monsun barat ini sampai bulan Maret.

Baca juga: Fenomena Angin Kencang di Sejumlah Daerah, Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com