Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Akhir Kasus Jasmine Sefia Wainy...

Kompas.com - 08/01/2020, 09:21 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia bernama Jasmine Sefia Wainy sempat disebut mengalami diskriminasi dari sekolahnya.

Hal itu sesuai dari sebuah unggahan di media sosial Instagram yang diunggah oleh @kepoball pada Jumat (3/1/2020).

Dalam unggahannya, disebutkan bahwa raport milik Jasmine tidak diberikan oleh pihak sekolah serta semua nilainya dikosongi.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih sempat memberikan keterangan bahwa Jasmine hampir selama satu semester tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya SMPN 2 Kota Batu.

Baca juga: Viral Pemain Timnas Sepak Bola Putri Indonesia Disebut Alami Diskriminasi

Penjelasan Ayah Jasmine

Saat dihubungi, ayah Jasmine, Dwi Cahyono mengatakan bahwa anaknya lebih banyak aktivitas di sepak bola.

Selama ini, imbuhnya Jasmine mengikuti agenda di Bangka Belitung (Babel) dan Arema FC. Dia harus membela timnya di Piala Menpora, Piala Pertiwi, persiapan PON dan Arema FC Putri di Liga 1.

"Sebelum Liga 1 selesai kan sudah ujian akhir semester tapi anak saya masih memperkuat Arema jadi gak bisa ikut ujian," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/1/2020).

Kemudian, pada saat Liga 1 selesai, anaknya tetap ke sekolah untuk ikut ujian susulan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Dwi menjelaskan, mungkin hanya ada satu dua mata pelajaran yang belum dikerjakan karena memang waktunya sangatlah mepet.

"Jasmine juga harus kembali ke Bangka Belitung untuk Piala Pertiwi Regional Babel," kata Dwi lagi.

Hingga pada saatnya pengambilan hasil belajar, raport milik Jasmine tidak diberikan oleh kepala sekolah SMPN 2 Batu.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, Kepala Sekolah beranggapan terdapat nilai yang masih kosong.

Pada Kamis (2/1/2020) lalu, imbuhnya, Kepala Sekolah mengundangnya untuk menanyakan bagaimana kelanjutannya.

"Kepala Sekolah juga bertanya kepada saya, lalu kelanjutannya bagaimana," jelasnya.

Baca juga: Viral Anggota Polisi Disebut Mendiamkan Korban Kecelakaan, Ini Faktanya

Lalu, Dwi menjawab, adapun di tahun 2020 ini, Liga 1 putri jelas bergulir lebih awal dan sistimnya sudah kompetisi penuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com