KOMPAS.com - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang menyalurkan ratusan porsi Makanan Pendamping ASI (MPASI) ke beberapa pengungsian di Jakarta Timur.
Pada Kamis (2/1/2020), AIMI bekerja sama dengan sebuah katering menyalurkan 182 porsi bubur Manado ke Cililitan dan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Biasanya, pembuatan MPASI ini dilakukan di sebuah dapur umum sehingga bisa mengedukasi masyarakat mengenai pengolahan makanan, terutama untuk anak bawah dua tahun atau baduta.
"Idealnya harusnya dikerjakan langsung di dapur umum, supaya masyarakat juga tahu bagaimana mempersiapkannya dan bahan makanannya pun sama seperti yang dewasa cuma teknik pemberiannya (berbeda)," kata Nia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Akan tetapi, karena bertepatan dengan libur akhir tahun, sejumlah relawan dan konselor AIMI tengah berada di luar kota, dan ada pula yang menjadi korban banjir.
Hal ini tak memungkinkan pengolahan makanan yang akan disumbangkan dilakukan di dapur umum.
Baca juga: Perhatikan Ini Saat Sumbang Makanan bagi Korban Banjir...
Sementara anak usia 9-12 bulan bahan makanan diolah kecil-kecil, seperti diiris atau cincang.
Kemudian, untuk anak usia di atas 12 bulan, sudah bisa makan sama seperti yang dimakan oleh orang dewasa.
"Yang semalam kami kirim ke daerah Cililitan dan Halim itu kami bikin 182 mangkuk. Ada yang tekstur halus 62 (mangkuk), sisanya 120 (mangkuk) yang teksturnya kasar," kata Nia.
Bukan hanya bayi, MPASI dengan tekstur lebih lembut dari makanan pada umumnya pun bisa dikonsumsi oleh lansia yang membutuhkan.
Program bantuan ini akan terus dilanjutkan melihat perkembangan banjir yang terjadi.
"Yang sekarang ini kami siapkan ada macaroni schotel sama ada bubur Manado lagi. Insya Allah ini mau ke Sudin Jakarta Timur yang di Jatinegara. Ini sekarang 200 yang kita siapin," kata Nia.
Ia berharap, ada pihak yang terinspirasi dengan apa yang dilakukan AIMI yaitu memberikan bantuan dengan memperhatikan kebutuhan yang diperlukan.
Nia mengingatkan, pemberian bantuan untuk anak-anak, terutama terkait makanan dan minuman harus dilakukan dengan hati-hati.
Makanan bagi bayi khususnya, harus mempertimbangkan kandungan gizi yang biasa disebut "4 bintang".
"Ada protein, lemak, karbohidrat, proteinnya juga ada hewani dan nabati, juga ada sayur-sayuran yang berwarna. Jadi semua itu lengkap ada dalam menu itu," kata Nia.
Ia meyakini, jika semakin banyak pihak yang terlibat aktif dalam memberikan MPASI bergizi seperti ini, akan semakin banyak bayi di pengungsian yang tercukupi kebutuhan gizinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.