Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialihkan, Berikut Daftar Penerbangan di Halim Perdanakusuma yang Terdampak Banjir

Kompas.com - 01/01/2020, 14:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (31/12/2019) sore hingga Rabu (1/1/2020) dini hari menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah titik, termasuk landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Hal ini menyebabkan sejumlah penerbangan pada Rabu (1/1/2020) di bandara yang melayani penerbangan maskapai Batik Air, Citilink, dan Garuda Indonesia ini terganggu.

Sebagian mengalami penundaan, ada pula yang mengalami perubahan dan pengalihan rute.

Dari informasi yang diunggah pihak Halim Perdanakusuma melalui Instagram @halimperdanakusumaairport, berikut ini daftar penerbangan yang mengalami perubahan akibat adanya genangan banjir pada Rabu (1/1/2020).

Cancel (Dibatalkan)

- Citilink QG-140  tujuan Bandara Ahmad Yani (SRG)

- Citilink QG-010 tujuan Bandara Kualanamu (KNO)

- Citilink QG-120 tujuan Bandara Ahmad Yani (SRG)

- Citilink QG-020 tujuan Bandara Silangit (DTB)

- Citilink QG-100 tujuan Bandara Adi Sucipto (JOG)

-Citilink QG-160 tujuan Bandara Abdul Rachman Saleh (MLG)

- Citilink QG-192 tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS)

- Citilink QG-2010 tujuan Bandara Silangit (DTB)

- PK-TNE tujuan Bandar Udara Matak (MWK)

Re-route (Perubahan rute):

Berikut sejumlah penerbangan dari Halim Perdana Kusuma (HLP) yang mengalami perubahan rute perjalanan pada hari ini, Rabu (1/1/2020).

Citilink QG-170 dari Bandara Juanda (SUB) ke Bandara Soekarno-Hatta (CGK)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com