Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Sepekan, Kentut Bisa Bunuh Nyamuk hingga Pengangkatan PNS Tanpa Tes

Kompas.com - 29/12/2019, 19:16 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah informasi viral beredar dalam pekan ini. Dari sekian banyak informasi yang beredar, Kompas.com mengklarifikasi informasi-informasi tersebut.

Beberapa di antaranya, informasi seorang pria di Uganda yang mengeluarkan kentut yang dapat membunuh nyamuk hingga radius 6 meter hingga video polisi khusus kereta api (polsuska) menurunkan paksa penumpang diduga anak punk.

Informasi viral lainnya terkait seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yakni surat palsu berisi penyerahan SK dan pembekalan CPNS, serta surat palsu berisi pengangkatan PNS tanpa melalui tes.

Selengkapnya, simak rangkuman konfirmasi informasi viral yang dilakukan tim fact checker Kompas.com berikut ini: 

1. Hoaks, kentut pria Uganda bisa bunuh nyamuk 

Sebuah informasi menyebutkan bahwa ada pria di Uganda yang mengeluarkan kentut dan baunya disebut dapat melumpuhkan nyamuk dalam radius 6 meter beredar.

Informasi ini beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Awalnya, kabar tersebut beredar melalui media sosial dan sejumlah blog di berbagai negara.

Kompas.com menelusuri dan mendapati bahwa foto yang dipakai di blog tersebut merupakan pemberitaan terkait penanganan penyebaran virus Ebola di Kongo.

Dijelaskan bahwa foto pria yang diduga mengeluarkan kentut "mematikan" itu merupakan karya fotografer Reuters Olivia Acland.

Pria tersebut merupakan warga Kongo yang tengah diperiksa temperatur tubuhnya oleh seorang petugas kesehatan. Oleh karena itu, narasi yang beredar menyebutkan bahwa kentut pria itu bisa mematikan, dipastikan hoaks.

Informasi selengkapnya dapat dibaca di sini:

[HOAKS] Kentut Pria Uganda Bisa Bunuh Nyamuk dalam Radius 6 Meter.

2. Surat BKD Jatim tentang penyerahan SK CPNS

Beredar surat berisi pemanggilan peserta CPNS untuk mengikuti kegiatan penyerahan Surat Keputusan (SK) dan pembekalan CPNS di media sosial pada Senin (23/12/2019).

Surat tersebut mengatasnamakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur, 

Menanggapi hal itu, Kepala BKD Provinsi Jatim, Anom Surahno menegaskan bahwa surat tersebut adalah hoaks.

"Saya katakan tidak ada undangan, karena memang tidak ada," ujar Anom kepada Kompas.com, Senin (23/12/2019).

Selengkapnya, simak berita berikut ini:

[HOAKS] Surat BKD Jatim tentang Penyerahan SK dan Pembekalan CPNS .

3. Surat pengangkatan PNS tanpa melalui tes

Informasi viral lainnya masih seputar CPNS 2019, yaitu surat tentang pengangkatan PNS tanpa melalui tes.

Informasi tersebut diunggah oleh akun resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui akun resmi Twitternya, @BKNgoid.

Atas beredarnya surat itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas BKN Paryono mengungkapkan bahwa surat itu adalah palsu alias hoaks.

"Point 6 itu fatal banget, jelas itu modus untuk melakukan penipuan, berbahaya kelau masyarakat tidak waspada," ujar Paryono kepada Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Baca berita selengkapnya:

[HOAKS] Surat Pengangkatan PNS Tanpa Melalui Tes.

4. Retakan di permukaan air laut indikasikan gempa di Jawa

Kabar viral lainnya, unggahan soal permukaan laut yang retak diduga pertanda potensi gempa besar yang akan mengguncang Pulau Jawa beredar di media sosial Facebook pada Kamis (26/12/2019).

Diketahui, pengunggah bernama Muhammad Alexander Zen mengunggah informasi soal potensi gempa di Pulau Jawa beserta foto kompilasi penampakan permukaan laut yang diambil dar ketingggian di udara.

Ada juga narasi yang menyebutkan agar semua orang banyak berdoa dan tetap waspada.

Dari kejadian itu, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan, informasi itu hoaks.

"Hoaks. Foto lautan retak yang berpotensi gempa gebsar di Jawa adalah tidak benar," ujar Daryono.

Ia juga menjelaskan tidak ada keterkaitan antara lempeng yang memengaruhi gempa di Lombok tahun lalu denga lempeng-lempeng gempa di Pulau Jawa.

Penjelasan selengkapnya dapat dibaca di:

[HOAKS] Retakan di Permukaan Air Laut Indikasikan Gempa di Jawa.

5. Polsuska turunkan paksa diduga anak punk 

Sebuah video viral yang menampilkan seorang polsuska menurunkan paksa penumpang kereta api dengan pistol beredar di media sosial Facebook pada Jumat (27/12/2019).

Unggahan itu juga dilengkapi narasi bahwa polsuska itu telah sembarangan ketika mengeluarkan pistol.

Kepala Humas Daop I Jakarta, Eva Chairunisa, menjelaskan, pistol yang dikeluarkan seperti yang terlihat dalam video bukan pistol peluru tajam, melainkan semcam senjata kejut atau stunt gun untuk pengamanan diri.

Peristiwa itu terjadi pada 8 November 2019 di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472.

Awalnya, ada penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berpenampilan seperti anak punk.

Lantas, penumpang itu mengadukan ke petugas KAI.

Konfirmasi selengkapnya dapat disimak di:

[KLARIFIKASI] Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol.

(Sumber: Luthfia Ayu Azanella, Mela Arnani, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com