Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Respons soal Penangkapan Penyerang Novel Baswedan...

Kompas.com - 29/12/2019, 16:41 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Alasan tak masuk akal

Presiden PKS Sohibul Iman menilai alasan pelaku melakukan penyiraman terhadap Novel tak masuk akal karena hanya rasa tidak suka.

"Apalagi pengakuan dari yang bersangkutan dia tidak suka terhadap Novel, rasanya ini tidak masuk akal tidak suka sampai memberi air keras. Jadi ada yang lebih besar dari itu," kata Sohibul, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (29/12/2019).

Ia pun meminta agar Polri mengusut tuntas kasus penyiraman tersebut dan menelusuri motif pelaku apakah murni didasari atas keinginin pribadi atau orang lain.

Jika Polri berhasil mengungkap kasus itu dengan benar, Sohibul yakinn masyarakat pasti akan memberi apresiasi terhadap Kapolri Idham Aziz.

"Kami apresiasi Pak Idham Azis (Kapolri), di mana dua tahun lebih Pak Tito tidak bisa menangkap pelaku, sekarang beliau bisa. Tentu ini jangan tanggung-tanggung," ucapnya.

Baca juga: Selain Novel, Dewi Tanjung Pernah Laporkan Amien Rais hingga Habib Rizieq

Prihatin

Mengetahui pelaku penyiraman adalah anggotanya sendiri, Kapolri Idham Aziz pun mengaku prihatin.

"Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja namun di balik itu saya juga prihatin karena ternyata pelakunya anggota Polri," kata Idham, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (28/12/2019).

Ia meminta agar asas praduga tak bersalah dikedepankan dalam proses penyidikan terhadap dua anggota polisi aktif tersebut.

Ia pun menjamin proses penyidikan akan berjalan secara transparan.

Ucapan selamat

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memberi selamat untuk Polri karena kasus ini telah menjadi perhatian masyarakat.

"Saya menyampaikan sukses dan selamat kepada jajaran kepolisian, ini adalah jawaban yang sudah ditunggu oleh masyarakat," kata Firli, dikutip dari Kompas TV
(27/12/2019).

Baca juga: Pamit Jadi Jubir KPK, Berikut Sepak Terjang Febri Diansyah

Sumber: Kompas TV, Antara, Kompas.com (Haryanti Puspa Sari/Ardito Ramadhan, Editor: Bayu Galih/Icha Rastika/Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com