Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 22 Desember 1956, Gorila Pertama Kali Lahir di Kandang

Kompas.com - 22/12/2019, 09:48 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 63 tahun yang lalu, tepatnya 22 Desember 1956, seekor anak gorila bernama Colo lahir di Kebun Binatang Columbus, Ohio.

Dengan kelahiran ini, Colo menjadi gorila pertama yang lahir dalam kandang, bukan di hutan habitatnya.

Dikutip dari History, Colo yang lahir dengan berat 4 pon itu merupakan gorila dataran rendah barat yang namanya berasal dari gabungan dari Colombus dan Ohio.

Induknya, Millie dan Mac, adalah dua gorila yang ditangkap di Kamerun, Adrika dan kemudian dibawa ke Kebun Binatang Colombus pada tahun 1951.

Saat itu, semua gorila di Kebun Binatang berasal dari alam liar yang seringkali proses penangkapannya dilakukan secara brutal.

Untuk menangkap seekor gorila muda, pemburu tak jarang harus membunuh induk gorila atau anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbangan Pan Am 103 Meledak akibat Bom dalam Pemutar Kaset

Gorila tergolong hewan yang ramah dan cerdas. Mereka hidup dalam kelompok kecil dan dipimpin oleh seorang laki-laki dewasa yang dikenal sebagai silverback.

Ada tiga spesies gorila, yaitu gorila dataran rendah barat, dataran rendah timur, dan gunung.

Sementara, mayoritas gorila yang ada dalam penangkaran adalah gorila dataran rendah barat.

Hewan vegetarian ini hanya memiliki satu musuh, yaitu manusia. Rata-rata, seekor gorila hidup sampai 35 tahun di alam liar dan 50 tahun di penangkaran.

Pada saat kelahiran Colo, ia harus dibesarkan oleh penjaga kebun binatang.

Sebab, induknya yang ditangkap saat berusia muda tak pernah belajar mengasuh dari orangtuanya saat berada di alam liar.

Tahun-tahun pertama sejak kelahiran Colo, para penjaga kebun binatang telah mengembangkan habitat yang mensimulasikan lingkungan alam gorila.

Dengan habitat tersebut, saat ini banyak gorila yang dilahirkan dan dibesarkan oleh induknya sendiri.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden ke-42 AS Bill Clinton Dimakzulkan

Jika itu tidak berhasil, kebun binatang telah menyediakan surrogacy program, yaitu bayi dirawat secara singkat oleh manusia kemudian diserahkan kepada gorila lain untuk dibesarkan.

Colo pun berhasil bertahan hidup hingga tahun 2007 serta memiliki anak dan cucu.

Kini, ada sekitar 750 gorila di penangkaran seluruh dunia. Sementara itu, sekitar 100 ribu gorila dataran rendah tersisa di alam liar.

Sebagian besar kebun binatang aktif dalam program penangkaran dan sekapat untuk tidak mengambil gorila yang lahir di alam liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com