Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulung Ini Temukan Bongkahan Batu Diduga Muntahan Paus Senilai Rp 9,1 Miliar

Kompas.com - 20/12/2019, 13:50 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pemulung di Provinsi Songkhla, Thailand menemukan bongkahan batu misterius yang terdampar di pantai setempat pada Rabu (11/12/2019).

Batu yang diduga bernilai tinggi tersebut memiliki berat sekitar 16,78 kg.

Dilansir dari YahooNews, pemulung bernama Surachet Chanchu itu menemukan batu tersebut sewaktu mencari sampah yang dapat didaur ulang ketika berjalan menyusuri pantai Songkhla, Thailand Selatan.

Saat diperiksa, Surachet terkejut karena batu tersebut mirip dengan ambergis yang bernilai tinggi.

Ambergis merupakan "muntahan" hasil sekresi dari saluran pencernaan paus sperma. Benda ini berwujud padat, lilin, dan mudah terbakar.

Umumnya ambergis dikenal sebagai pengawet parfum yang berharga fantastis.

Mengetahui hal itu, Surachet membawa bongkahan tersebut ke rumahnya dan beberapa temannya pun turut menguji keaslian ambergis dengan menyalakan api menggunakan korek api.

Alhasil beberapa bagian bongkahan tersebut meleleh dan mengeluarkan aroma yang harum, menunjukkan bahwa bongkahan itu kemungkinan adalah ambergis yang bernilai mahal.

Baca juga: Viral Anak Tangga Bertuliskan Kata-kata Motivasi di UI, Ini Penjelasannya...

Harga mahal

Diketahui, ambergis dengan berkualitas terbaik dapat terjual seharga 14.500 poundsterling atau sekitar Rp 265,2 juta untuk 0,45 kg.

Sementara, ambergis kepunyaan Surachet memiliki berat 16,87 kg yang jika dijual diperkirakan mencapai harga Rp 9,1 miliar, jika terbukti ambergis tersebut berkualitas tinggi.

Surachet menyampaikan saat ini ia tengah menunggu peneliti untuk memeriksa temuannya itu.

"Saya pikir itu terlihat seperti muntahan paus, tetapi saya membutuhkan seseorang yang tahu itu untuk turun dan memeriksanya, tetapi saya tidak tahu siapa yang harus saya hubungi juga," kata dia.

Para pakar mengungkapkan bahwa bongkahan ambergis terkadang dapat mengapung di lautan selama lebih dari 100 tahun setelah terbentuk dari sekresi saluran empedu di usus paus sperma.

Ambergis diketahui memiliki aroma yang manis, membekas, dengan perpaduan lembut aroma laut, lumut, dan tembakau.

Namun, ketika ambergis dalam keadaan segar, benda tersebut mengeluarkan bau tidak sedap, menyerupai bau kotoran kuda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com