Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks, Bawang Merah Bisa Tangani Gigitan Ular Kobra

Kompas.com - 18/12/2019, 11:51 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, sejumlah daerah di Indonesia digegerkan dengan penemuan anakan ular kobra.

Musim hujan, menurut para ahli, memang merupakan musim menetasnya telur ular kobra.

Penemuan anakan ular kobra, bahkan jumlahnya hingga puluhan, menimbukan keresahan dan kekhawatiran karena bisa ular kobra dikenal mematikan.

Maraknya penemuan anakan ular kobra diikuti menyebarnya beragam informasi di media sosial, salah satunya mengenai penanganan gigitan bisa ular kobra.

Ada yang membagikan cara penyembuhan secara medis hingga tradisional.

Salah satunya, dengan menggunakan bawang merah.

Sebuah akun di Facebook, Selasa (17/12/2019), membagikan informasi tersebut. Narasi informasi itu menyebutkan, bawang merah dikunyah sampai halus, tanpa perlu mengupas kulitnya. Setelah itu, tempelkan hasil kunyahan itu pada bekas luka.

Baca juga: Teror Hewan Sepanjang 2019: Tawon Ndas, Harimau, hingga Ular Kobra

Menurut pengunggah, ini merupakan pengalaman pribadinya dan berhasil mengempeskan bengkak akibat bisa ular kobra.

Hingga Selasa sore, unggahan ini sudah dilihat oleh lebih dari 15.000 pengguna Facebook.

Benarkah informasi yang dibagikan ini?

Hoaks

Pakar Toksonologi dan Bisa Ular Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.SP.EM, membantahnya dan meyebut informasi itu sebagai hoaks.

"Salah, itu sesat dan membahayakan. Nyawa taruhannya kalau first aid yang salah" kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/12/2019).

Pertolongan pertama pada korban gigitan ular kobra adalah dengan menenangkan diri dan tidak banyak bergerak atau memasang bidai di area gigitan untuk mengantisipasi persebaran bisa di dalam tubuh.

Setelah itu, segera bawa ke pusat layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit.

Tri mengimbau masyarakat untuk tidak pergi ke dukun dan meminta pertolongan dengan cara itu.

Baca juga: Teror Ular Kobra di Beberapa Daerah, Seberapa Bahaya Bisanya?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com