Meski tak memiliki pendapatan yang cukup, Mahmoud meyakinkan ayahnya untuk menikahi gadis impiannya itu.
Ia dan keluarganya melakukan upaya terbaik untuk melamar gadis itu dengan mengajukan mahar sebesar 2.200 dollar AS dan menawarkan tempat tinggal di satu ruang di rumahnya hingga situasi di Gaza membaik.
"Awalnya, ayah gadis itu masih mempertimbangkan jumlah mahar itu. Tetapi ketika ia mengetahui bahwa ayah saya mendapatkan uang itu dari pinjaman, ia kemudian marah," kata Mahmoud.
Ayah gadis pujaannya itu pun menolak lamaran Mahmoud dan memupuskan impian kedua pemuda tersebut.
Qandeel dan Mahmoud menjadi representasi dari penurunan angka pernikahan di Gaza.
Kepala Dewan Pengadilan Tinggi Gaza, Sheikh Hassan al-Jojo mengatakan, jumlah pernikahan telah menurun setidaknya 10 persen setiap tahun.
"Pada 2018, pengadilan kami menerima 15.392 pengajuan pernikahan, sedangkan pada 2017 kami menerima 17.367. Di tahun 2016, kami menerima 19.248 pengajuan. Ini berarti bahwa setiap jumlah itu berkurang sebanyak 2.000," kata Hasan al-Jojo.
"Semakin banyak pemuda Palestina yang gagal mencapai impian mereka untuk menikah dan memiliki anakn. Kami sangat prihatin dengan penurunan angka ini," lanjut dia.
Ia mengaitkan angka penurunan ini dengan blokade Israel yang melumpuhkan Gaza sejak 2007.
Pada tahun 2012, PBB telah memberi peringatan bahwa Gaza akan menjadi kota layak huni pada 2020 mendatang.
Rata-rata mahar pernikahan di Gaza berkisar antara 5.000 hingga 7.000 dollar AS. Sementara biaya pesta pernikahan dapat melebihi 6.000 dollar AS.
Jumlah tersebut belum termasuk rumah yang diminta oleh calon pengantin. Biaya sewa apartemen di Gaza sendiri sekitar 300 dollar AS per bulan.
Dengan gaji bulanan rata-rata 174 dollar AS, 80 persen populasi warga Palestina di Gaza hidup di bawah garis kemiskinan.
Hassan al-Jojo meminta masyarakat internasional dan badan-badan resmi di Gaza untuk bertindak dengan memberikan kesempatan kerja nyata dan perumahan yang terjangkau kepada kaum muda Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.