Sepanjang 2017, biaya bahan bakar yang dikeluarkan Garuda mencapai 1,155 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 924,7 juta dollar AS.
Adapun pendapatan operasi Garuda tercatat sebesar 4,2 miliar dollar AS pada 2017. Angka tersebut meningkat sebesar 8,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,9 miliar dollar AS.
Baca juga: Sejarah Panjang Garuda Indonesia yang Pernah Rajai Langit Asia
Pada 2016, Garuda Indonesia mampu mencatatkan laba bersih senilai 9,36 juta dollar AS atau Rp 124,5 miliar.
Dikutip dari Kompas.com, 22 Maret 2017, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, penurunan laba bersih disebabkan persaingan bisnis aviasi yang ketat pada 2016.
Salah satunya, persaingan harga tiket antar maskapai.
Tetapi, pada sembilan pertama 2016, Garuda Indonesia masih membukukan kerugian sebesar 43,6 juta dollar AS.
Baca juga: Ramai Penyelundupan Harley, Berikut 3 Dirut Garuda Indonesia yang Pernah Terjerat Kasus
Dikutip dari Kompas.com, 16 Februari 2016, Garuda Indonesia membukukan laba bersih sebesar 77,97 juta dollar AS sepanjang 2015 atau sekitar Rp 1,075 triliun (kurs Rp 13.788).
Laba yang dicacatkan perusahaan pelat merah ini lebih disebabkan oleh penyusutan beban usaha. Pasalnya, pendapatan Garuda Indonesia masih menurun.
Pada 2014, pendapatan Garuda Indonesia mencapai 3,93 miliar dollar AS. Sementara pada 2015, pendapatannya turun menjadi 3,81 miliar dolar AS.
Baca juga: PKS: Erick Thohir Punya Banyak PR, Selain Kasus Dirut Garuda Indonesia
Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar 371,9 juta dollar AS selama tahun buku 2014 atau sekitar Rp 4,87 triliun (kurs Rp 13.100)
Capaian tersebut merosot jika dibandingkan capaian keuangan Garuda Indonesia pada 2013 yang meraup laba sebesar 13,583 juta dollar AS.
Dikutip Kompas.com, 20 Maret 2015, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Arof Wibowo mengatakan, kerugian tersebut diakibatkan adanya tekanan dari faktor eksternal dan internal yang membuat kinerja melemah.
(Sumber:Kompas.com/Mutia Fauzia, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Achmad Fauzi, Estu Suryowati, Yoga Sukmana, Akhdi Martin Pratama | Editor:Sakina Rakhma Diah Setiawan, Bambang Priyo Jatmiko, M Fajar Marta, Erlangga Djumena)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.